Kongres ke-19 Spesialis THT se-Asean Diharapkan Jadi Inspirasi Kembangkan Skill dan Knowledge

Sejumlah peserta dan narasumber Kongres ke-19 Pertemuan Dokter Spesialis THT (Telinga Hidung Tenggorokan) dan Ilmiah Nasional THT ke-11 di Kota Medan di JW Marriott Hotel Medan, Kamis (21/10/2021).

Sumutcyber.com, Medan-Kota Medan menjadi tuan rumah dalam kegiatan Kongres ke-19 Pertemuan Dokter Spesialis THT (Telinga Hidung Tenggorokan) dan Ilmiah Nasional THT ke-11 di JW Marriott Hotel Medan, Kamis (21/10/2021). Kegiatan ini tidak hanya diikuti oleh dokter spesialis THT saja, melainkan dokter spesialis lainnya.

Ketua panitia Prof Dr. dr. Farhat, M.Ked, Sp.T.H.K.L, mengatakan, pertemuan ini merupakan pertemuan dokter spesialis THT yang berasal dari seluruh negara yang tergabung di Asean, dan Medan ditunjuk sebagai tuan rumah. “Kegiatan ini juga digandengkan dengan kegiatan pertemuan ilmiah nasional,” kata Prof. Farhat.

Bacaan Lainnya

Selain digelar secara tatap muka, kegiatan ini juga diadakan secara virtual. Terdaftar ada 1500 peserta terdiri dari dokter spesialis. “Bukan hanya THT saja karena ada beberapa bahagian spesialis lain yang terkait dengan anak, patologi anatomi, radiologi, dan paru,” imbuhnya.

Sementara itu, Ketua Perhimpunan Ahli Ilmu Penyakit THT (PERHATI) se-Asean dr. Soekirman Soekin, Sp.THT-KL (K), M.Kes  menyebutkan, kegiatan ini diikuti 10 negara Asean dan juga melibatkan undangan dari Asia, Amerika dan seluruh dunia. Kegiatan yang digelar di Kota Medan ini, merupakan kesempatan  untuk menunjukkan bahwa Indonesia, di negara Asean cukup kuat dan maju dalam bidang pengetahuan dan pengalaman.

Apalagi selama masa pandemi ini, katanya,  Indonesia menjadi sorotan dunia. Ini juga menjadi hal positif bagi bidang THT karena sudah 2 tahun, pasien THT tidak ada ke negara lain. Sebab, di Indonesia dapat menangani kasus THT dengan baik.

“Termasuk Alkes THT, meskipun kita masa covid, anggaran dari pemerintah cukup baik seperti pembelian alat dan sarana-sarana kesehatan semua bisa ditangani dengan baik. Tadinya masyarakat cukup tinggi berobat THT ke luar negeri, namun saat ini tidak ada yang ke luar negeri bahkan terbukti tertangani dengan baik,” katanya.

Harapannya dengan kongres ini  dokter THT  dengan negara Asean dapat bergabung berkoordinasi untuk kemajuan bersama.

Sementara itu, Ketua spesialis  PERHATI -KL Indonesia, Prof Jenny Bashiruddin, MD, ORL-HNS, PhD menyatakan, Kongres memiliki visi menyamaratakan semua spesialis THT di Indonesia. “Masa sekarangkan Patient Safety, sehingga dokter THT di Indonesia mempunyai kesempatan yang sama untuk melayani pasien- pasien yang memerlukan pelayanan di daerahnya. Kalau dulu ke Penang, Singapura tapi sekarang rasanya sudah tidak ada lagi karena kita berusaha menyamakan atau menyamaratakan ahli-ahli THT di Indonesia,” tegasnya.

Dia mengatakan, pihaknya terus berusaha untuk menyediakan wadah agar daerah bisa membeli alat-alat kesehatan yang diperlukan salah satunya dengan membentuk koperasi. Bahkan juga berusaha agar alat-alat itu sudah masuk dalam daftar e-katalog .

Sedangkan Ketua IDI Medan dr. Wijaya Juwarna, Sp-THT KL berharap kegiatan ini menjadi inspirasi dokter Sp.THT dalam mengembangkan skill dan knowledge dalam melayani pasien.

“Acara kongres ini pertama sekali memang diadakan di Medan sekitar tahun 80-an dan sejarah ini kita ulang lagi di kota Medan. Kita  berharap acara ini bisa menjadi inspirasi spesialis-spesialis THT yang baru nanti untuk bisa mengembangkan skill dan knowledge-nya,” kata Ketua Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Cabang Medan dr Wijaya Juwarna, SpTHT-KL, disela-selakongres tersebut.

Ia menyebutkan, saat ini perkembangan THT adalah  bagaimana menangani Covid-19 dibidang THT dan perkembangan teknologi dalam operasi-operasi THT tentunya dengan adanya  teori-teori baru.

Apalagi sebutnya jumlah penderita THT di Kota Medan berada di posisi 10 besar, karena THT ini terkait infeksi saluran pernafasan atas (ISPA). “Kalau penyakit THT terkait Covid-19 tentunya ada temuan gejala seperti telinga berdengung, Indra perasa berkurang dan bahkan hilang,” kata Wijaya.

Dr. Wijaya Juwarna,  yang juga Ketua Perhati-KL Cabang Sumut ini berharap, dengan adanya kongres ini semangat untuk menangani pasien di bidang THT ini lebih bagus sehingga bisa mengundang vendor-vendor untuk meningkatkan kualitas teknologi dalam penangan pasien THT.

Hadir juga Ketua IDI Wilayah Sumut, dr. Ramlan Sitompul SpTHT-KL (K). Dia mengatakan, Kota Medan terpilih menjadi tuan rumah pada kegiatan ini merupakan prestasi dan berharap  even seperti ini harus sering dilakukan oleh organisasi dibawah naungan IDI supaya dapat menambah ilmu pengetahuan para dokter-dokter spesialis.

“Sebenarnya dokter spesialis THT ini dididik standar namun yang menjadi persoalan adalah alat-alat  pendukung profesi kedokteran, kalau sejauh ini sangat sulit memperoleh alat kesehatan karena disamakan dengan barang mewah namun saat ini memang sudah ada kemudahan kita harapkan kesempatan ini bisa diambil oleh owner rumah sakit atau para pemerintah untuk mengadakan alat alat itu,” tegasnya.

Hadir juga dalam kegiatan tersebut, Prof Dr. dr. Delfitri Munir, Sp.T.H.T.K.L (K); dr Adelena Anwar, Sp.T.H.T.K.L; Prof Dr. dr. Farhat, M.Ked, Sp.T.H.K.L; Dr. dr. Devira Zahara, M.Ked, Sp.T.H.K.L (K); dr. Amran Simanjuntak, Sp.T.H.T.K.L (K) dan lainnya. (SC03)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *