• Tentang Kami
  • Privacy Policy
  • Terms & Conditions
  • Pedoman Media Siber
Jumat, 22 Januari 2021
SUMUTCYBER.COM
  • Home
  • Medan
  • Sumut
    • Asahan
  • Nasional
  • Internasional
  • Advertorial
  • Olahraga
  • Hiburan
  • Teknologi
  • Opini
  • Video
No Result
View All Result
SUMUTCYBER.COM
No Result
View All Result
Home Pojok Psikologi

Hati-hati Menyikapi Kekalahan dalam Pilkada

by Redaksi
22 Desember 2020
in Pojok Psikologi
0 0
Ketahui Dampak dan Gejala pada Anak Korban Kekerasan Seksual Incest

Irna Minauli

Share on FacebookShare on TwitterWhatsapp Share

Oleh: Irna Minauli, Psikolog

Selalu ada yang kalah dan menang dalam kompetisi di Pilkada. Namun, jika tidak hati-hati dalam menyikapi kekalahan maka seseorang akan mengalami fase duka cita terutama pada tim sukses dan pendukung para calon kepala daerah.

Sebagaimana yang dijelaskan oleh Psikiatri Elisabeth Kubler Ross. Tahap awal, banyak yang mengalami fase denial (penyangkalan) dengan beranggapan bahwa tidak mungkin jagoannya akan kalah.

Mereka beranggapan bahwa karena memilih pasangan tersebut dan di lingkungan tempat tinggalnya kebetulan pasangan calon tersebut menang, maka hal ini dapat memperparah fase penyangkalan ini. Semakin besar pengharapan terhadap calon maka semakin besar fase penyangkalan ini.

Fase kedua adalah kemarahan (anger). Mereka merasa dicurangi atau diperlakukan dengan tidak adil sehingga menyebabkan kekalahan. Pada fase kemarahan ini mereka mungkin akan marah pada pihak penyelenggara atau pihak lawan yang dianggap curang.

Baca Juga:

Ketahui Dampak dan Gejala pada Anak Korban Kekerasan Seksual Incest

TES KEMATANGAN SEKOLAH

Fase ketiga, mereka mungkin akan masuk pada fase tawar menawar (bargaining), dengan mengajukan sejumlah penawaran agar pilihannya dapat menang. Fase keempat, mereka dapat mengalami depresi yaitu perasaan murung dan sedih.

Dari fase depresi ini, biasanya akan kembali ke fase sebelumnya yaitu kembali melakukan penyangkalan, tidak terima kekalahan kemudian marah dan depresi. Jika tidak ditangani dengan baik, tidak mengherankan jika banyak yang kemudian mengalami gangguan jiwa.

Akan tetapi, biasanya pendekatan agama dapat mempercepat pencapaian fase terakhir yaitu fase penerimaan (acceptance). Semoga kita semua dapat menyikapi pesta demokrasi ini dengan baik sehingga terhindar dari hal buruk yang tidak diharapkan.

Penyangkalan adalah tahap awal dalam menghadapi duka cita seperti kekalahan dalam Pilkada. Penyangkalan merupakan salah satu bentuk defence mechanism (mekanisme pertahanan) demi melindungi ego yang terluka.

Tentunya kita tidak akan pernah siap menghadapi kegagalan. Semua berharap akan kemenangan. Akibatnya, ketika dihadapkan pada kegagalan maka harga diri pun menjadi hancur. Harapan yang telah dicanangkan menjadi hancur berantakan.

Dalam kondisi jiwa yang rapuh ini maka secara psikologis orang banyak yang mengembangkan mekanisme pertahanan jiwa. Menurut para psikoanalisis seperti Sigmund Freud, ada banyak bentuk defence mechanism ini, salah satunya adalah penyangkalan. Kita seolah tidak percaya dengan kenyataan yang harus dihadapi, yang dirasakan sangat pahit.

Pada kasus mereka yang mengalami kekalahan, mereka tidak percaya bahwa dirinya kalah. Mereka akan mengembangkan perasaan bahwa banyak orang yang memilihnya. Tidak mungkin mereka mengalami kekalahan setelah semua usaha dan jerih payah yang dilakukan.

Tahap selanjutnya dari defence mechanism ini adalah mereka mulai mencari kambing hitam (scape goating). Dengan melemparkan kesalahan pada orang lain mereka berharap bahwa kekalahan itu bukan semata karena kesalahan mereka sendiri.

Tanpa disadari, ketika mereka menyalahkan orang lain sebenarnya mereka sedang melakukan defence mechanism proyeksi. Pada dasarnya, orang akan memproyeksikan apa yang mereka pikirkan atau apa yang biasa mereka lakukan dan melihat seolah orang lain itu juga akan melakukannya. Katakanlah, seseorang yang biasa melakukan kecurangan maka dia akan memproyeksikan dirinya seolah orang lain sedang melakukan kecurangan terhadap dirinya.

Untuk tahap awal, barangkali bentuk-bentuk defence mechanism ini tergolong normal. Akan tetapi, untuk jangka panjang hal ini dapat membahayakan keseimbangan jiwa karena mereka tidak akan pernah menerima realita sehingga hidup di bawah bayangan yang mereka ciptakan sendiri.

Padahal, salah satu karakteristik dari gangguan jiwa adalah ketika seseorang lepas dari kontak dengan realitas. Dikhawatirkan mereka kemudian akan mengembangkan delusi atau waham yang menjadi awal terbentuknya berbagai gangguan jiwa seperti skizofrenia dan paranoia. Oleh karenanya, jangan terlalu lama atau terlalu banyak menggunakan defence mechanism.

Tags: Irna MinauliMinauli ConsultingPsikolog Medan
ShareTweetSendShareSend
Previous Post

Masuk Sumut Wajib Rapid Test Antigen, Tekan Lonjakan Covid-19

Next Post

104 Orang CPNS Pemkab Sergai Terima SK

Related Posts

Ketahui Dampak dan Gejala pada Anak Korban Kekerasan Seksual Incest
Pojok Psikologi

Ketahui Dampak dan Gejala pada Anak Korban Kekerasan Seksual Incest

24 November 2020
Ketahui Dampak dan Gejala pada Anak Korban Kekerasan Seksual Incest
Pojok Psikologi

TES KEMATANGAN SEKOLAH

26 November 2020
Load More
Next Post
104 Orang CPNS Pemkab Sergai Terima SK

104 Orang CPNS Pemkab Sergai Terima SK

Ingin Ciptakan Perubahan, Wabub Sergai Serap Aspirasi Pedagang

Ingin Ciptakan Perubahan, Wabub Sergai Serap Aspirasi Pedagang

Discussion about this post

BERITA TERPOPULER

  • Mau Naik Bus Trans Metro Deli, Gunakan Sumut Card

    Mau Naik Bus Trans Metro Deli, Gunakan Sumut Card

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Gubernur Sumut Kukuhkan 40 Pejabat Eselon II dan III

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Mulai Hari Ini, Tidak Miliki Hasil PCR/RDT-ag, Dilarang Masuk Sumut

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Rabu (20/1/2021), RSUP HAM Kembali Pisahkan Bayi Kembar Siam

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Di Tengah Isu Plagiat Rektor USU Terpilih, Kerabat: Muryanto Amin Andalan USU yang Patut Dibanggakan

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

BERITA TERBARU

Akhyar Dampingi Gubsu Saksikan Penandatanganan Kontrak & SPMK SPAM Regional Mebidang

Akhyar Dampingi Gubsu Saksikan Penandatanganan Kontrak & SPMK SPAM Regional Mebidang

22 Januari 2021
Uji Kemampuan Fisik, Batalyon B Pelopor Brimob Sumut Gelar Kesamaptaan Jasmani

Uji Kemampuan Fisik, Batalyon B Pelopor Brimob Sumut Gelar Kesamaptaan Jasmani

22 Januari 2021
17 Perintah Eksekutif Joe Biden, Cabut Muslim Travel Ban hingga Gabung Paris Agreement

17 Perintah Eksekutif Joe Biden, Cabut Muslim Travel Ban hingga Gabung Paris Agreement

22 Januari 2021
3 Pelaku Spesialis Bobol Rumah Diamankan Polsek Kota Kisaran

3 Pelaku Spesialis Bobol Rumah Diamankan Polsek Kota Kisaran

22 Januari 2021
Pemprov Sumut Konsisten Lakukan Penataan Kawasan Danau Toba dan KJA

Pemprov Sumut Konsisten Lakukan Penataan Kawasan Danau Toba dan KJA

21 Januari 2021

Sumutcyber.com


  • Tentang Kami
  • Privacy Policy
  • Terms & Conditions
  • Pedoman Media Siber
Penerbit: PT Berkah Sumut Media

©2020 SUMUTCYBER.COM

No Result
View All Result
  • Home
  • Medan
  • Sumut
    • Asahan
  • Nasional
  • Internasional
  • Advertorial
  • Olahraga
  • Hiburan
  • Teknologi
  • Opini
  • Video

©2020 SUMUTCYBER.COM

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Create New Account!

Fill the forms bellow to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Add New Playlist