Selama 28 Tahun Dianggap Perempuan, Mantan Atlet Voli Putri dan Kowad ini Ternyata Laki-laki

Aprilia Manganang (tiga dari kiri) bersama teman-temannya. (Sumber: Instagram @aprialia.manganang)

Sumutcyber.com, Jakarta – Mantan pevoli putri Indonesia yang juga prajurit Korps Wanita Angkatan Darat (KOWAD), Serda Aprilia Manganang menjadi perbincangan publik tanah air. Bukan karena prestasinya, melainkan statusnya kini resmi menjadi laki-laki sejak diumumkan oleh KSAD Jenderal Andika Perkasa, pada Selasa (9/3/2021) kemarin.

Selama 28 tahun lebih, Aprilia dianggap perempuan oleh kebanyakan orang, termasuk orangtuanya. Hal ini dikarenakan adanya kelainan yang dideritanya, yakni kelainan hipospadia yang dialaminya sejak lahir.

“Sersan Manganang ini bukan transgender, bukan juga interseks. Tidak masuk dalam kategori itu semua. Saya tahu definisinya dan tim dokter pun tahu semua definisinya. Karena memang kelainan yang dialami adalah hipospadia. Jadi selalu kembalikan ke situ,” kata Jenderal Andika di Mabes AD, Jalan Veteran, Gambir, Jakarta Pusat, Selasa (09/03/21), seperti dilansir dari Detik News.

Atas dasar ini, Aprilia pun menjalani operasi yang dikenal sebagai corrective surgery sebanyak dua kali untuk mengobati kelainan hipospadia yang dialaminya sejak lahir.

Momen yang Tunggu

Aprilia Manganang bersama kedua orangtuanya. (Sumber: Instagram @aprialia.manganang)

Aprilia pun mengaku sudah menunggu momen ini. Hal ini disampaikannya usai menjalani operasi di RSPAD Gatot Soebroto. “Ini momen yang sangat saya tunggu. Saya sangat bahagia. Saya berterima kasih kepada semua dokter yang sudah membantu saya,” ujar Aprilia dalam konferensi pers bersama KSAD Jenderal TNI Andika Perkasa, Selasa (9/3/2021), seperti dikutip dari Kompas.com.

Dia mengaku sudah menunggu momen ini selama 28 tahun. “Selama 28 tahun, saya sudah menunggu hal ini. Saya bersyukur karena tahun ini bisa tercapai,” ujarnya yang saat itu didampingi oleh kedua orang tuanya, Akip Zambut Manganang dan Suryati Bori Lano.

Aprilia lahir di Tahuna, Sulawesi Utara pada 27 April 1992. Dikutip dari INews.id, Ayah Aprilia merupakan seorang buruh perkebunan dan sang ibunda asisten rumah tangga. Keduanya memiliki pendidikan yang minim.

Akib diketahui hanya lulusan Sekolah Dasar dan istrinya Suryati tak tamat SD. Kehidupan yang serba pas-pasan membuat mereka tidak pergi ke dokter saat proses persalinan Aprilia, melainkan hanya dibantu tenaga paramedis.

Karena hal tersebut mereka tidak mengetahui jika Aprilia memiliki kelainan yang bernama Hipospadia. Hipospadia adalah cacat lahir yang dialami anak laki-laki.

Pada orang dengan hipospadia, lubang uretra atau saluran yang membawa urine dari kandung kemih ke luar tubuh tidak terletak di ujung penis. Jadi sejak lahir kedua orang tuanya mengira jika Aprilia adalah seorang perempuan.

“Nah ini yang kemungkinan membuat paramedis atau orang tua pada saat kelahiran anak ini melihat hanya secara fisik bahwa anak yang dilahirkan adalah anak perempuan,” ujar KSAD Jenderal TNI Andika Perkasa.

Sering Diprotes Soal Identitas

Aprilia Manganang saat bertanding voli putri. (Sumber: Instagram @aprialia.manganang)

Selama mengikuti kompetisi voli, Aprilia kerap diprotes karena kondisi fisiknya seperti laki-laki, badan kekar atau tegap dan tomboy. Dikutip dari CNNIndonesia, Aprilia sempat diprotes oleh tim Popsivo Polwan di Liga Bola Voli Indonesia (Livoli) 2011.

Saat itu, Popsivo menolak bertanding melawan Alko Bandung yang diperkuat Aprilia. Mereka menolak bertanding karena hasil feminine test-nya belum keluar.

Pada Livoli 2013, tim Bank Jatim Surabaya dan Petrokimia Gresik juga melancarkan protes dengan kasus yang sama.

Tak hanya itu, Aprilia juga pernah mendapat kritik dari suporter Filipina pada laga pertama Grup B SEA Games 2015 di OCBC Arena, Singapura. Tim voli Filipina juga mengajukan protes kepada Komite Penyelanggara SEA Games 2015 (SINGSOC) dan meminta dilakukan tes untuk Aprilia.

Di SEA Games 2015, Tim Indonesia berhasil mengakhiri turnamen dengan raihan medali perunggu.

Respon Teman Aprilia

Dilansir dari BolaSport.com, teman Aprilia, Amalia Fajrina yang sempat satu tim bersama Aprilia Manganang di timnas voli putri mengaku terkejut mendengar kabar tersebut.

“Kalau kaget, ya kaget, Mungkin bukan saya saja, tapi semuanya juga kaget,” ujar Amalia dilansir Sumutcyber.com dari Tribun Jabar.

Pengakuan dari Amalia menyebutkan jika selama ini Aprilia Manganang selalu lolos dari tes gender jika ada komplain dari tim lawan yang mempertanyakan gender Aprilia.

Amalia mengaku para pemain timnas voli putri lainnya tidak mengetahui secara pasti hasil tes gender tersebut.

“Itu urusannya ke pengurus. Kami rekan satu tim tahunya lolos-lolos aja,” ujarnya.

“Kami fine tetap temanan, urusan di lapangan ya urusan di lapangan. Kalau di luar, kan bukan urusan kami,” lanjutnya.

Dikutip dari Kompas.tv, Amalia juga menceritakan, Manganang selalu membatasi diri dalam berhubungan dengan sesama atlet putri.

“Sikapnya (yang lain) kepada kami yang saya rasakan dari kak April, dia membatasi ruang gerak bareng-bareng sama kami. Kayak misalnya saat mau latihan dia pasti sudah siap duluan. Lalu mandi enggak bareng, walau kita sama-sama di mess,” kata Amalia.

Kini Aprilia resmi menyandang status pria setelah 28 tahun dianggap perempuan oleh Orangtua dan sahabatnya. Oleh karena itu, Aprilia juga akan mengubah nama dan statusnya dalam segala hal terkait administrasi kependudukan melalui jalur hukum. TNI telah menyiapkan dokumen-dokumen yang dibutuhkan untuk membantu proses tersebut. KSAD Jenderal TNI Andika Perkasa juga menyiapkan tempat baru di TNI AD, yakni di Perbekalan dan Angkutan atau Kesehatan. (SC03/Berbagai Sumber)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *