Fenomena Elnino, Ketua DPRD SU : Stok Pangan Harus Aman Agar Tak Ada Lonjakan Inflasi

Ketua DPRD Sumut Baskami Ginting, Gubsu Edy Rahmayadi, Kapolda Sumut, Sekda Provsu, Deputi Gubernur BI, Irjen Kemendagri saat acara GNPIP di Kantor Gubernur Sumut, Rabu (31/5/2023).

Sumutcyber.com, Medan – Ketua DPRD Sumatera Utara, Baskami Ginting mengatakan, fenomena cuaca ekstrem seperti Elnino berupa kenaikan suhu permukaan air laut dan kekeringan dapat berdampak langsung kepada sektor pertanian.

Oleh karenanya, lanjut Baskami, Pemerintah Provinsi Sumatera Utara harus menyediakan langkah antisipasi, untuk menjamin ketersediaan stok pangan agar tak terjadi inflasi.

Bacaan Lainnya

Hal tersebut, disampaikan Baskami menanggapi imbauan Deputi Gubernur BI, Juda Agung terkait fenomena el nino dan kaitannya terhadap inflasi di acara Gerakan Nasional Pengendalian Inflasi Pangan (GNPIP),  Rabu (31/5/2023).

“Sebelumnya saya memberikan apresiasi kepada Pemprovsu yang berhasil mengendalikan inflasi hingga bulan ini. Hal ini juga harus disusul langkah antisipasi menjelang adanya cuaca ekstrem pada bulan-bulan berikutnya,” katanya.

Menurut Baskami, fenomena el nino ini dapat mengganggu masa tanam dan panen, akibat kekeringan. Oleh karenanya, perlu dicegah dengan koordinasi yang kuat antar stakeholder terkait.

“Ketersediaan stok pangan kita harus aman. Agar tak ada kenaikan harga yang menyebabkan inflasi,” jelasnya.

Politisi PDI Perjuangan itu menyebut, perlunya ketersediaan cadangan pangan pemerintah baik melalui Bulog, BUMD dan para petani.

“Sehingga tidak terjadi kenaikan harga karena stok menipis dan ketidakstabilan pasar,” tambahnya.

Tak hanya itu, kata Baskami, peran Dinas Pertanian dalam penyiapan irigasi, pengairan ke area pertanian juga perlu disiapkan.

“Saya berharap dengan sinergitas yang kuat antar stakeholder Sumut mampu mengatasi dampak El nino,” tambahnya.

Di lain pihak, Deputi Gubernur BI, Juda Agung mengungkapkan,  fenomena el nino ini hendaknya menjadi perhatian pemerintah pusat dan daerah.

Baginya, bila dampak el nino tidak diantisipasi maka dapat menyebabkan inflasi tinggi yangberdampak luas ke sektor ekonomi lainnya, utamanya sektor riil.

“MakaGNPIP ini disusun dalam rangka Sinergi dan Inovasi Ketahanan Pangan, peningkatan produktivitas nilai tambah juga kerja sama antar daerah,” jelasnya.

Yuda memberikan apresiasinya, atas pemerintah Sumut yang mampu mengendalikan inflasi Sumut hingga kini.

“Pengendalian inflasi ini menggunakan bauran kebijakan, tak hanya moneter atau kenaikan suku bunga, juga dengan sinergitas, konsistensi, inovasi dengan pemerintah daerah dan lembaga terkait lainnya,” tambahnya.

Diketahui, Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) memprediksi, adanya peluang sebesar 50-60 persen terjadinya El Nino di Indonesia pada semester kedua tahun 2023 dengan puncaknya diyakini pada Agustus.

Salah satu dampak El Nino yang sangat diwaspadai adalah terjadinya gagal panen. Gagal panen ini akan membuat kurangnya komoditas pertanian yang berujung pada meningkatnya harga.

Berdasarkan BMKG, El Nino merupakan fenomena memanasnya suhu muka laut Samudera Pasifik bagian tengah.

Pemanasan itu meningkatkan potensi pertumbuhan awan di Samudera Pasifik tengah dan mengurangi curah hujan di wilayah Indonesia. (SC03)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *