Sumutcyber.com, Medan – Ketua Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Provinsi Sumatera Utara (Sumut) dr Ramlan Sitompul SpTHT-KL meminta masyarakat tidak panik dalam menghadapi wabah campak yang sedang santer belakangan ini.
Karena, menurut dia, penanganan campak ini dinilai akan jauh lebih mudah daripada menghadapi Covid-19.
“Akan lebih mudah menangani campak daripada Covid-19. Karena campak itu sudah tau kita semua cara menanganinya,” ungkapnya, Senin (30/1/2023).
Ramlan menjelaskan, secara teori, Covid-19 merupakan penyakit baru, yang membuat semua pihak gelagapan menghadapinya, terutama saat awal pandemi lalu.
Sedangkan campak, lanjut dia, sebagai penyakit yang telah lama ada, teori untuk menangani dan mengantisipasinya sudah lama dimiliki.
“Sehingga untuk campak kita sudah tau penanganannya, sedangkan Covid-19 adalah penyakit baru yang kita tidak tau teorinya,” jelasnya.
Namun begitu, Ramlan menyebutkan, untuk mencegah penularan campak perlu dilakukan protokol kesehatan (Prokes). Bentuk prokesnya, kata dia mirip dengan Covid-19, namun sedikit dimodifikasi.
“Kita sudah biasa melawan Covid-19 dengan prokes, sehingga kita akan mudah melawan campak. Makanya kita harus ketahui juga bagaimana penularan campak ini yaitu diantranya melalui percikan ludah dan lain sebagainya karena campak ini virus,” terangnya.
Adapun prokes yang dilakukan, imbuhnya, jangan satu wadah dengan teman yang sedang bergejala campak, kemudian menjaga jarak saat berkomunikasi, jangan terlalu rapat, jika memungkinkan gunakan masker.
Campak ini, tambah Ramlan, sangat tentang sehingga perlu diwaspadai kepada ibu hamil. Karena, bila ibu hamil sampai terpapar virus campak, dikhawatirkan akan menyebabkan terjadinya kecacatan bawaan bagi bayinya.
“Ibu hamil janga sampai terkena campak. Kita lindungi lah para ibu hamil, karena bisa berdampak buruk terhadap janin, di antaranya bisa gangguan pendengaran, juga kecacatan,” tandasnya. (SC03)