Darma Wijaya Canangkan 1 Desa 1 Center Internet Gratis

Sumutcyber.com, Sergai – Calon Bupati Serdang Bedagai nomor urut 1, Darma Wijaya mencanangkan satu desa harus memiliki satu center internet gratis. Jaringan internet ini  dapat diakses seluruh masyarakat khususnya pelajar untuk menuntut ilmu.

Darma Wijaya mengatakan akses internet harus lebih mudah dijangkau masyarakat agar informasi yang ada tersampaikan lebih cepat, tepat dan akurat. Apalagi bagi pelajar mengingat sistem belajar mengajar di pandemi Covid-19 ini, system daring diberlakukan.

“Kita tak bisa pungkiri perkembangan tekhnologi sangat pesat dan informasi semuanya ada di dunia maya, makanya akses masyarakat memperoleh internet harus dekat dan mudah,” jelasnya belum lama ini.

Bacaan Lainnya

Beberapa waktu lalu, Darma Wijaya telah meresmikan internet gratis di Desa Pematang Ganjang Kecamatan Sei Rampah, Kamis (29/10/2020) lalu. Ia berharap mata pelajaran yang ada dapat tersampaikan dengan cepat dan tepat bagi pelajar dan mahasiswa yang ada.

Apalagi sejak pandemi Covid melanda, sistem belajar mengajar terhambat. Sehingga akses internet harus didekatkan dengan masyarakat khususnya pelajar.

“Anak-anak ini penerus bangsa, mereka harus cerdas agar membawa negara ini menuju perubahan dan pembaharuan kearah yang lebih baik. Bagaimana jika mereka gaptek mau memimpin negeri ini, makanya harus diajarkan menggunakan internet posistif,” terangnya.

Ia berpesan agar pelajar yang menggunakan internet tidak memanfaatkannya untuk main games atau aktif di media sosial. Sebaliknya, harus dimanfaatkan untuk belajar, cari informasi, pelajaran dan belajar dengan tekun.

“Saya ucapkan terimakasih kepada bang Suhar karena sudah menjadi pelopor internet gratis, ini harus ditiru kalangan muda lainnya, mari berkarya di bidang masing-masing, bermanfaat bagi masyarakat,” tandasnya.

Sementara itu, pelopor Internet gratis di Desa Pematang Ganjang Kecamatan Sei Rampah, Suhar mengatakan internet gratis ini disediakan bagi pelajar untuk mempermudah dalam menuntut ilmu selama pandemi, dimana anak dituntut untuk belajar daring.

“Saya prihatin melihat banyak anak-anak yang kesulitan mengakses internet karena faktor ekonomi, makanya saya buat agar sistem belajar mengajar darring ini tersampaikan dengan mudah dan cepat,” katanya. (SC03/Rel)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *