Sumutcyber.com, Medan – Ikatan Dokter Indonesia (IDI) cabang Medan mewanti-wanti masyarakat untuk selalu menerapkan protokol Kesehatan (Prokes) secara ketat. Sebab, saat ini terjadi peningkatan kasus, sehingga Medan kembali masuk zona merah penyebaran Covid-19.
“Saat ini terjadi peningkatan kasus, jika Prokes tidak dikawal ketat, maka bisa saja terjadi kelumpuhan layanan kesehatan,” kata Ketua IDI Cabang Medan dr. Wijaya Juwarna SpTHT-KL, Kamis (22/4/2021).
Dia juga mengungkapkan, saat ini bahkan ditemui sekitar 10 orang dengan varian baru Virus Corona Tipe B 117 dengan klinis yang sedang dan berat di 4 RS di Medan. “Klinis lebih cepat memburuk dibanding varian sebelumnya. Karena itu, tingkatkan kewaspadaan terhadap varian Corona B117,” ungkapnya.
Disebutkannya, sejumlah pasien yang terinfeksi varian Corona B117 ditemukan mengalami gejala COVID-19 berupa kelelahan, nyeri otot, mual dan pusing, sakit (radang) tenggorokan, diare, mata merah, ruam pada kulit dan lainnya.
Dia juga menyampaikan, tenaga kesehatan makin banyak yang dirawat akibat Covid-19. “Tingkat kesadaran tenaga kesehatan yang tinggi saja bisa terkena, apalagi yang kesadarannya kurang. Artinya, hal ini menjadi peringatan dini bagi masyarakat untuk tetap menerapkan protokol kesehatan,” tegasnya.
Wijaya mengatakan, pengawalan regulasi mengenai pembatasan kegiatan masyarakat juga harus dilakukan dengan ketat. Kemudian, sampai saat ini pasien Covid-19 dan non- Covid-19 masih bergabung.
“Lalu lintas yang digunakan kan sama, jalan yang bersilangan, itukan sering bertemu di situ, artinya kalau tidak diawasi dengan baik di jalur-jalur lalu lintas rumah sakit tentunya rentan terhadap virus tersebut. Artinya viral load (beban virus) nya itu makin tinggi,” katanya.
Dia meminta masyarakat untuk mewaspadai gelombang kedua Covid-19. Seperti di India, data terbaru, lebih 2.000 ribu kasus kematian karena virus Corona ditemukan di India dalam sehari. Jumlah tersebut merupakan yang tertinggi jika dibandingkan kasus kematian harian sebelumnya.
“Beberapa literatur yang saya baca, salahsatu penyebab meningkatnya kasus Covid-19 di India karena dalam beberapa minggu terakhir memang berlangsung kegiatan yang memunculkan kerumunan,” pungkas Wijaya. (SC03)