Sumutcyber.com, Jakarta – Pusat Monitoring Politik dan Hukum Indonesia (PMPHI) optimistis, bahwa Ketua Umum PDI Perjuangan, Megawati Soekarnoputri, akan memilih mantan Panglima TNI Jenderal TNI (Purn) Andika Perkasa sebagai calon wakil presiden (Cawapres) untuk mendampingi capres Ganjar Pranowo.
Koordinator PMPHI, Gandi Parapat mengungkapkan, putri proklamator kemerdekaan RI merupakan tokoh paling mahir dalam menyeleksi dan memilih calon pemimpin untuk membangun dan memajukan Indonesia di tengah internasional. Mega lebih mengutamakan kepentingan bangsa dengan mengenyampingkan ego pribadi maupun partai.
“Kepiawaian Mega dalam memilih calon pemimpin bangsa ini sudah teruji ketika mengusung Joko Widodo sebagai capres PDI Perjuangan, bahkan sampai 2 periode. Termasuk dalam memilih calon pendamping Ganjar Pranowo, Mega dipastikan menunjuk Andika Perkasa,” ujar Gandi Parapat kepada wartawan, Selasa (18/7/2023).
Gandi menilai Mega sebagai sosok negarawan sejati yang tidak gegabah dalam memilih calon pemimpin masa depan Bangsa Indonesia. Termasuk mempertimbangkan situasi keamanan dan ketertiban masyarakat menjelang dan setelah pemilu mendatang, Mega juga mempertimbangkan calon pemimpin yang dapat membuat suasana tenang, aman dan membawa kesejukan di tengan masyarakat.
“Mega tidak akan melirik calon pendamping Ganjar meski menawarkan sesuatu yang menggiurkan. Pihak – pihak yang berdagang agar Mega memilih calon pendamping Ganjar, tidak akan bisa mempengaruhi keputusan Mega. Kita meyakini, Mega akan memutuskan Andika Perkasa mendampingi Ganjar Pranowo,” ujar Gandi.
Disebutkan, Andika Perkasa akan dilirik rakyat jika dijagokan elit partai politik dalam kontestasi pemilhan presiden (Pilpres) pada 2024 mendatang.
“Kita menangkap sinyal politik, bahwa Andika Perkasa mulai dipertimbangkan oleh elit partai untuk kepentingan pemilu 2024 mendatang. Pertimbangan ini semakin melenturkan pemilu mendatang, bahkan lebih baik dari pemilu 2019 silam,” ujar Koordinator PMPHI, Gandi Parapat.
Gandi mengatakan, kepentingan bangsa menjadi pertimbangan pimpinan partai dalam kontestasi pemilu 2024. Masalah politik identitas, masalah suku, agama dan ras, tentunya dapat dihindarkan agar rakyat tidak terpecah akibat pemilu. Sehingga, pemilu dapat berjalan jurdil.
“Pemilu 2019 lalu harus dapat dijadikan pelajaran bersama. Rakyat tidak menginginkan perpecahan. Jenderal Andika Perkasa merupakan pilihan terbaik. Kita optimis, Jenderal Andika dilirik elit partai untuk diusung jadi calon presiden (Capres), minimal calon wakil presiden (Cawapres),” katanya.
Deklarator Forum Andika Perkasa ini meyakini, sistem pemilu berjalan baik tanpa adanya kecurangan jika Andika Perkasa masuk dalam kontestasi. “Kontestasi pemilu dipastikan berjalan satu putaran, tentunya bisa diketahui, nama Jenderal Andika membawa pengaruh besar karena dicintai rakyat saat bertugas,” ungkapnya.
Begitu juga dengan keberhasilan Andika, menurut Gandi, kepemimpinan Andika terlihat semakin seksi karena berhasil membawa kenyamanan bangsa. Andika Perkasa bukan pemimpin yang dianggap asing oleh masyarakat.
“Kinerjanya yang sangat positif dan humanis membuat Andika cepat dikenal masyarakat. Di bawah kepemimpinan Jenderal Andika, TNI semakin lebih baik dan merakyat. Sehingga, bukan tidak mungkin jika Jenderal Andika menjadi daya tarik rakyat pada pilpres 2024 mendatang.
Menurutnya, Andika berhasil memajukan TNI. Apalagi bila TNI semakin dekat dengan masyarakat, dihormati negara – negara asing, tentunya Andika semakin diinginkan masyarakat untuk meneruskan kepemimpinan bangsa ini.
“Jenderal Andika Perkasa ini merupakan pemimpin yang humanis. Tidak hanya terhadap bawahan, Jenderal Andika sangat ramah terhadap masyarakat. Salah satu contohnya, pekerja bangunan di lingkungan Mabes TNI dari kalangan masyarakat sipil dan difabel, diajak Jenderal Andika untuk makan bersama di ruang kerjanya. Banyak kegiatan humanis Jenderal Andika Perkasa ini. Tentunya ini semakin mengharumkan institusi TNI,” ungkapnya.
Selain itu, kelebihan lain Andika Perkasa karena sudah membangun kerjasama dengan pemimpin militer negara adikuasa seperti Amerika Serikat maupun pemimpin militer negara lainnya. Kerjasama ini semakin menguatkan posisi TNI di mata dunia, termasuk dalam perdamaian dunia maupun menjaga teritorial Indonesia. Negara luar akan berpikir panjang untuk mengusik teritorial bangsa Indonesia ini. (SC06/rel)