Perhatikan Gejala Kecanduan Game ini, Orangtua Harus Tahu

Sumutcyber.com, Medan – Game online sangat digandrungi anak-anak bahkan orang dewasa. Maka tak heran, banyak orang tua mengeluhkan kebiasaan anak-anak tersebut kepada psikiater maupun psikolog, karena sudah mengganggu aktivitasnya sehari-hari.

Ketua Departemen Psikiatri FK USU Dr. dr. Elmeida Effendy, M.Ked, Sp.KJ (K) (foto) mengakui, minimal 3 orangtua tiap Minggu, mengeluhkan anaknya bermain game berlebihan kepadanya.

Bacaan Lainnya

“Karena ini juga masih dalam situasi pandemi, konsultasi online sih kebanyakan, atau pertanyaan informal orang sekitar tentang masalah anaknya, tiap minggu ada minimal 3 orang yang mengeluhkan anaknya bermain game berlebihan,” katanya kepada Sumutcyber.com, Jumat (26/3/2021).

Disebutkannya, internet gaming disorder atau gangguan game online didefinisikan sebagai aktivitas atau keterlibatan yang kompulsif dalam bermain video game pada seseorang sehingga menurunkan kemampuan dalam menjalani aktivitas sehari-hari.

“Individu yang mengalami adiksi video game secara bertahap mengalami kehilangan kendali dalam mengontrol permainan video game yang mereka mainkan dan menimbulkan masalah dalam kehidupan,” imbuhnya.

Dijelaskan Elmeida, mereka yang mengalami kecanduan game akan mengalami gejala seperti, selalu berpikir tentnyg aktivitas permainan video game; video game menjadi aktivitas dominan dalam kebidupan sehari-hari; mudah tersinggung, cemas dan merasa sedih kalau dilarang bermain video game; membutuhkan lebih banyak waktu untuk bermain video game.

Kemudian, tidak dapat mengontrol diri dalam bermain video game yang akhirnya akan menimbulkan masalah; hilang minat pada hobi dan hiburan yang selama ini digemari; terus bermain video game secara berlebihan menimbulkan masalah psikososial; berbohong pada orang terdekat terkait masalah yang ditimbulkan bermain  video game.

“Lalu, mereka yang kecanduan game melewatkan mandi dan makan untuk bermain, kinerja di tempat kerja atau sekolah memburuk. Lima atau lebih gejala yang saya sebutkan tadi dalam periode 12 bulan,” ungkapnya.

Mereka yang sudah mengalami kecanduan game, sebaiknya konsultasi dengan psikiater maupun psikolog untuk menjalani terapi.

“Terapi dengan Cognitive behavior therapy yaitu dengan memodifikasi pikiran negatif dan mensubstitusi menjadi pikiran positif. Misal, main game senang, kalau mau senang harus main game; motivational interview, terapi perilaku dan membuang game dari gadget,” ujarnya.

Dia juga menyarankan, agar rangtua membatasi waktu anaknya bermain game. “Mencari hobi baru, meletakkan perangkat komputer di  luar kamar tidur. Bagi anak yang sulit mengendalikan diri, hapuslah aplikasi game yang ada pada HP, jadi HP bisa dipakai untuk kegiatan lain seperti tugas, sosial media, tapi tidak untuk game,” tambahnya. (SC03)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *