Ketua DPRD SU: Kunci Melawan Narkoba Di Tangan Orang Tua

Baskami Ginting

Sumutcyber.com, Medan – Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Sumut Drs Baskami Ginting mengatakan, 100 anggota Dewan kerap turun ke kabupaten/kota di Sumatera Utara melakukan Sosialisasi Perda (Sosper) Narkoba, tapi kunci melawan Narkoba terletak di tangan orangtua.

“Anggota dewan masuk kampung-kampung mengimbau warga, khususnya orangtua di rumah. Jaga dan awasi anak-anak. Jangan sembarangan kasih uang sama anak, berbahaya dikhawatirkan dipakainya membeli hal-hal lain. Itu semua kuncinya pada orang tua,” ujar Baskami kepada wartawan, Senin (14/2/2022) di Medan.

Bacaan Lainnya

Menyikapi pernyataan Kepala Badan Narkotika Nasional (BNN) RI Komjen Petrus Golose terkait 8.691 titik rawan peredaran Narkoba masuk kategori waspada dan bahaya di Indonesia termasuk Sumut 1.192 kawasan titik rawan, Baskami Ginting mengatakan, memberantas peredaran dan penggunaan narkoba tidak bisa diserahkan sepenuhnya kepada pihak BNN atau kepolisian tapi juga masyarakat patut aktif bersama-sama dimulai dari lingkungan rumah sendiri.

Apalagi, lanjut Baskami, Provinsi Sumut memiliki perda (peraturan daerah no 1/2019 tentang Fasilitasi Pencegahan Narkotika, Psikotropika dan Zat Adiktif Lainnya,  anggota DPRD Sumut kerap sosper Narkoba. Namun Perda Narkoba ini akan berjalan jika dibarengi dengan pergub (peraturan gubernur).

Kondisi riel di lapangan, politisi PDI Perjuangan ini menyayangkan, Perda Narkoba belum dibuat pergub-nya oleh Pemprovsu breakdown regulasi secara teknis. Akibatnya 100 anggita DPRD Sumut rutin ke bawah demi menampung aspirasi berkembang di lapangan, agar Pergub nantinya bisa disesuaikan dengan kebutuhan masyarakat.

“Contoh, mendesak sekali Sumut membangun Rumah Sakit Ketergantungan Obat (RSKO) milik pemerintah. Jadi korban Narkoba jangan bawa ke penjara, tapi rehab saja, kasih vitamin, kasih pendidikan moral, agama bahkan keahlian. Sedangkan bandarnya ditembak mati saja. Kasihan para pemakai menjadi korban,” usul Baskami.

Terkait salah satu ukuran penilaian BNN RI soal titik-titik rawan maraknya Narkoba adalah keberadaan kawasan hiburan malam, Baskami tidak menampiknya dan mengakui aparat dan Pemda belum maksimal mengawasinya. Meski demikian, itu terpulang pada peran orang tua memiliki urgensi dalam melakukan pengawasan dalam institusi rumah tangga/keluarga. Jika masing-masing orangtua serius menjaga anggota keluarganya, perdagangan gelap Narkoba tidak bakal laku di masyarakat.

“Kita tidak bisa menyerahkan semuanya ke aparat wajib mengawasi kawasan hiburan, tapi masyatakat dan pemangku kepentingan bersinergi membantu mereka, ikut awasi keluarga di rumah. Intinya, orangtua jaga rumah tangga dan keluarga. Ibu-ibu memantau anak sedari awal, bapaknya juga. Kalo anaknya aneh-aneh, ya dikontrol. Jangan kita cerita berantas padahal kita tidak peduli atau tidak terlibat,” ujar Baskami.

Wakil rakyat asal Daerah Pemilihan(Dapil) Sumut 2 wilayah Medan Sunggal, Medan Selayang, Medan Tuntungan, Medan Helvetia, Medan Barat, Medan Baru dan Medan Petisah ini berharap, semua pemangku kepentingan di Sumut harus bersinergi memberantas Narkoba. Apalagi strategi bandar Narkoba dipastikannya memakai sistem memberikan (gratis) dulu kepada para korban. Setelah umpannya kena, barulah korban-korban Narkoba dijerat. 

Karena itu, Baskami minta semua komponen jangan pernah berhenti memerangi peredaran gelap Narkoba. “Kita ajak kalangan orangtua, masyarakat, aparat kepolisian, BNN serta unsur pemerintah bersama-sama mengawasi lingkungan terkecil masing-masing. Tangkap siapa saja pemakai Narkoba. Jangan pukuli, jangan penjara. Pulihkan aja dia,” kata Baskami. (SC03)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *