Ketua DPRD SU Desak Pemprovsu Bangun RSKO

Baskami Ginting

Sumutcyber.com, Medan – Ketua DPRD Provinsi Sumatera Utara Drs Baskami Ginting mendesak Pemerintah Provinsi Sumatera Utara membangun Rumah Sakit Ketergantungan Obat (RSKO) di Sumut.

Sebab, sekitar 1,5 juta dari 14 juta jiwa lebih penduduk Sumatera Utara menjadi pengguna Narkoba, baik pasif maupun aktif, didominasi pengguna sabu-sabu dan ganja.

Bacaan Lainnya

Hal itu disampaikan Baskami Ginting menyikapi semakin banyaknya warga Sumatera Utara yang menjadi korban penyalahgunaan Narkotika dan Obat-obatan Terlarang, saat berbicara dalam sosialisasi Peraturan Provinsi No 1 Tahun 2019 tentang fasilitasi Pencegahan Penyalahgunaan Narkotika, Psikotropika dan Zat Adiktif lainnya di Desa Batukarang, Kecamatan Payung, Kabupaten Karo, Minggu (29/11/2021).

Perlunya pembangunan RSKO, lanjut Baskami, merujuk pada aturan dari BPJS Kesehatan tidak menanggung pembiayaan bagi para korban Narkoba dengan program rehabilitasi. Karena itu, Pemprovsu perlu menindaklanjuti Peraturan Provinsi itu dengan membuat Pergub yang kolerasinya agar dapat dilaksanakan perencanaan untuk pembangunan RSKO.

“Saya dan kita semua tidak ingin generasi muda Indonesia dicemari bahaya laten Narkoba. Namun juga kita tidak ingin generasi muda ataupun mereka yang sudah menjadi korban penyalahgunaan Narkoba tidak mendapatkan perawatan sebagaimana mestinya. Kita minta peran pemerintah provinsi  hadir demi menyelamatkan para generasi muda,’’ ujar Baskami.

Peredaran narkoba saat ini, kata Baskami, sudah masuk ke lapisan intelektual khususnya pelajar dan mahasiswa. Saat sosialisasi juga terungkap dimana ada pengguna Narkoba yang menggunakan zat berbahaya itu di dalam sebuah gedung SD Negeri di Batukarang dan pihak sekolah menemukan banyak alat-alat isap Narkoba pada pagi hari sebelum pelaksanaan belajar mengajar.

Badan Narkotika Nasional (BNN) Provinsi Sumatera Utara (Sumut) pada Oktober lalu, ungkap Baskami, menyampaikan pengguna narkoba di wilayah Sumut mencapai 1,5 juta orang. Jumlah tersebut sebanding dengan 1 dari 10 orang penduduk menjadi penyalahguna narkoba. Kondisi tersebut harus disikapi serius, apalagi narkoba merupakan kejahatan luar biasa yang bisa merusak generasi bangsa.

Menurut politisi PDI Perjuangan ini, penanganan permasalahan narkoba perlu dukungan semua pihak dan kunci permasalahan penanganan penyalahgunaan narkoba bisa dimulai dari lingkungan yang terkecil, yakni keluarga. Dampak sosial penyalahgunaan narkoba sangat besar, bisa mendorong tindak kejahatan dan meningkatan kerawanan sosial.

Dari sisi penyalahguna, katanya lagi, biaya pemakaian narkoba yang harganya mahal, mendorong mereka melakukan tindak kejahatan, seperti pencurian dan perampokan. (SC03)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *