Bobby Nasution-Aulia Rachman Resmi Jadi Wali Kota dan Wakil Wali Kota Medan

Sumutcyber.com, Medan – Bobby Nasution dan Aulia Rachman resmi dilantik sebagai Wali Kota dan Wakil Wali Kota Medan periode 2021-2024 oleh Gubernur Sumut Edy Rahmayadi di Aula Tengku Rizal Nurdin Rumah Dinas Gubernur Sumut, Jumat (26/2/2021).

Bersama Menantu Presiden dan Aulia Rachman, juga dilantik lima kepala daerah lainnya, yakni Amir Hamzah sebagai Wakil Wali Kota Binjai, HM Syahrial dan H Waris sebagai Wali Kota dan Wakil Wali Kota Tanjung Balai, H Surya dan Taufik Zainal Abidin sebagai Bupati dan Wakil Bupati Kabupaten Asahan, Darma Wijaya dan Adlin Umar Tambunan sebagai Bupati dan Wakil Bupati Serdangbedagai, serta Dosmar Banjarnahor dan Oloan Nababan sebagai Bupati dan Wakil Bupati Humbang Hasundutan.

Bacaan Lainnya

Edy mengambil sumpah jabatan keenam kepala daerah ini. Mereka kemudian menandatangani pakta integritas dan SK pelantikan.

Usai dilantik, Bobby mengatakan program prioritasnya mensukseskan vaksinasi corona.

“Itu yang, pertama kali akan kami kerjakan, bagaiman program vaksinasi ini harus benar-benar berjalan dengan baik. Kita harus mencapai tingkat imunitas massal. (Tingkat imunitas ) Kita harus bisa di atas 70 persen,” ujar Bobby kepada wartawan usai dilantik.

Kata Bobby jika program vaksinasi berjalan lancar, maka roda perekonomian dari berbagai sektor bisa berjalan beriringan, oleh karena itu, pihaknya akan melakukan sosiaslisasi ke masyarakat tentang pentingnya vaksinasi corona.

“Kita mensosialisasikan, bagaimana masyarakat bisa mendapatkan vaksin, cara daftarnya. (Karena) Banyak masyarakat yang belum tahu, daftar secara mandiri. Apakah dari rumah sakit, Puskesmas, website,” imbuhnya.

Kata Bobby sosialisasi, ini perlu dilakukan agar masyarakat tahu dan sadar tentang manfaat vaksin di masa pandemi corona ini. “Tidak cukup Pemko Medan yang mensukseskan (vaksinasi), tapi seluruhnya,” katanya Bobby.

Bobby juga mengatakan bila target vaksinasi tercapai bukan, hanya roda  perekonomian saja yang semakin menggeliat. Proses belajar tatap muka pun akan kembali dibuka.

“Peserta didik, semua kita awali dari vaksinasi, mulai dari pendidik, perlahan kita akan buka kelas. Minimal 40 persen (siswa), semakin besar persentase (imunitasnya). semakin banyak kelas yang dibuka,” tambah Bobby. (SC03)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *