Basuki Hadimuljono, Menteri dengan Harta Kekayaan Capai Rp20 M, Tapi Penampilan Sederhana, HP Jadul Jadi Sorotan Netizen

Menteri PUPR Basuki Hadimuljono saat handphonenya berdering ketika mendampingi Presiden Jokowi. (Screenshot)

Sumutcyber.com, Jakarta – Video Presiden Jokowi didampingi Menteri Pekerjaan Umum Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono saat sedang diwawancara viral di media sosial.

Video tersebut viral karena handphone milik Basuki Hadimuljono tiba-tiba berdering keras saat Presiden Jokowi sedang diwawancara soal perkembangan pembangunan Ibu Kota Negara.

Bacaan Lainnya

Sontak, Basuki langsung membalikkan badan sebentar melihat teleponnya, lalu kembali mendampingi Jokowi.

Salah satu komentar netizen soal HP Basuki Hadimuljono.

Video tersebut viral karena bunyi atau dering ringtonenya sangat jadul. “Sederhana banget ya pak bas, hape masih nokia tapi kerjanya satset2, tp tetap ngakak si sama nada deringnya 🥲🤣,” tulis akun Twitter @Harry_F16.

Bahkan, akun Twitter PT PP (Persero) menyampaikan penasaran jenis handphone milik Menteri Basuki Hadimuljono. “Halo min @KemenPU tolong spill hp Pak Bas, apakah ini? mimin PPenasaran sekali 🥲🥲🥲,” cuitnya.

Karena video tersebut, kata ‘Pak Bas’ untuk sebutan Basuki Hadimuljono trending di Twitter. Basuki juga diklaim netizen merupakan menteri yang penampilannya sederhana. Padahal, berdasarkan Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara (LHKPN) mencapai Rp20.940.238.146.

Meski total harta kekayaannya mencapai berupa tanah dan bangunan, kas dan setara kas dan lainnya Rp20 Miliar, namun harga 2 kendaraan pribadinya sesuai LHKPN 2021 hanya Rp90 juta. Yakni Motor Royal Enfield Bullet Classic tahun 2017 Rp40.000.000 dan Mobil Toyota Crown Royal Saloon 3.0 G A/T tahun 2009 Rp50.000.000.

Penghargaan

Dikutip dari laman Wikipedia, selama puluhan tahun mengabdi di Kementerian Pekerjaan Umum, Basuki dianugerahi tiga medali Satyalancana Karya Satya. Ia juga dianugerahi medali Satyalancana Pembangunan dan Satyalancana Wira Karya masing-masing pada 2003 dan 2005, sebagai tambahannya medali Satyalancana Kebaktian Sosial untuk pekerjaannya di Aceh setelah tsunami.[40] Pada Desember 2017, ia juga menerima Bintang Bhayangkara Utama bersama 6 menteri kabinet lainnya.[41]

Pada 15 Januari 2020, ia dianugerahi gelar doktor honoris causa dari ITB atas jasanya di dalam infrastruktur bencana (pengembangan, pembangunan dan pengelolaan infrastruktur, khususnya dalam bidang sumber daya air dan infrastruktur tahan gempa).

Luar negeri

Ia juga menerima Penghargaan Distinguished Honorary Fellow dari Federasi Organisasi Teknik ASEAN pada Februari 2017, serta Penghargaan International Lifetime Contribution dari Japan Society of Civil Engineers pada bulan Juli 2017. (SC03)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *