PARA pemain Timnas Belanda tidak akan berlutut jelang kick-off laga pembuka mereka di Grup C Euro 2020 melawan Ukraina pada Senin (14/6/2021) dini hari WIB nanti. Demikian diungkapkan kapten De Oranje, Georginio Wijnaldum.
Wijnaldum mengatakan, itu adalah keputusan tim untuk tidak mengikuti langkah Belgia, juara dunia Prancis, Inggris, dan Wales untuk berlutut sebelum kick-off laga mereka di Euro, untuk menyoroti ketidakadilan rasial.
“Kami telah bicara tentang itu, tapi kami memutuskan untuk tidak melakukannya. Kami mencoba membawa perhatian terhadap masalah tersebut dengan cara yang berbeda,” terang Wijnaldum di sesi jumpa pers jelang laga Belanda vs Ukraina, seperti dimuat Tribal Football.
“Sebenarnya, hanya para pemain yang bermain di Inggris yang terbiasa dengan ini,” tambah sang gelandang, yang akan resmi menjadi pemain baru Paris Saint-Germain per 30 Juni 2021 setelah kontraknya berakhir di Liverpool.
“Hal ini cukup sulit karena kami juga ingin berkontribusi untuk pembahasan ini. Tapi, kami bersama Asosiasi Sepakbola Belanda (KNVB) yang telah memulai proyek untuk melawan rasisme,” jelas Wijnaldum.
Awal dari Euro 2020 sendiri dibayangi oleh konflik di luar lapangan terkait gestur anti-rasisme yang digagas oleh quarterback NFL, Colin Kaepernick dan dipopulerkan oleh gerakan Black Lives Matter.
Badan Sepakbola Eropa (UEFA) memberi kebebasan setiap tim. apakah mereka akan melakukan aksi berlutut dulu sebelum kick-off, dengan cara memberi tahu wasit sebelum laga, atau tidak sama sekali melakukan aksi tersebut alias langsung bertanding saja. (Suara.com)