Ajak Mahasiswa USM Indonesia Bersatu Lawan Korupsi, Pimpinan KPK: Jangan Pesimis!

Ketua Yayasan Sari Mutiara Parlindungan Purba, Rektor USM Indonesia Dr Ivan Elisabeth Purba, bersama Pimpinan KPK Nurul Ghufron.

Sumutcyber.com, Medan – Pimpinan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Dr. Nurul Ghufron, SH, MH menjadi narasumber dalam seminar nasional yang digelar Universitas Sari Mutiara (USM) Indonesia, Sabtu (4/12/2021).

Dalam seminar yang bertema ‘Peran Perguruan Tinggi Dalam Menumbuhkan Budaya Anti Korupsi di Indonesia’, Nurul Ghufron menyebutkan, ada dua penyebab seseorang melakukan korupsi, yakni ada kesempatan dan niat.

Bacaan Lainnya

“Untuk mengurangi kesempatan ini, maka kita memperbaiki dari tata kelola pemerintahannya. sedangkan untuk meningkatkan niat agar tidak korupsi itu dengan meningkatkan integritas. Nah, kita ke kampus itu dalam rangka meningkatkan atau menanamkan integritas kepada mahasiswa,” kata Ghufron, yang juga tergabung dalam Ikatan Keluarga Alumni Lemhanas (IKAL) PPSA 23.

Dia mengajak mahasiswa USM Indonesia bersatu padu melawan korupsi dan jangan pesimis selesai korupsi. “Saatnya bersatu padu melawan korupsi, jangan pesimis, korupsi harus kita selesaikan dengan bersatu padu, tidak ada lagi pesimisme. Kalau anda pesimis, maka anda akan jadi penonton. Mari KPK, USM Indonesia, harus jadi bagian dari kawan, sahabat memberantas korupsi ini,” ajaknya.

Kemudian, dia juga menyebutkan, berbahagialah USM Indonesia yang memiliki motto Profesionalisme, Intelektualisme dan Spiritualisme. “Ilmu harus diamalkan supaya bermanfaat. Supaya amal tidak palsu atau tipu maka harus ada spiritnya. Apalagi hidup ini bukan kita yang menghidupkan. Kita lahir karena Tuhan Yang Maha Esa. Artinya, kalau sadar hidup ini karena Tuhan, maka spiritnya menjadi wakil Tuhan, melayani siapapun yang sakit dan membutuhkan. Maka dari itu, insan USM Indonesia harus sadar ini,” pungkasnya.

Sementara itu, Rektor USM Indonesia Dr. Ivan Elisabeth Purba, M.Kes mengatakan, kegiatan seminar nasional ini merupakan mata kuliah wajib dan untuk memperingati Hari Anti Korupsi Seduni yang jatuh pada 9 Desember. Kegiatan ini merupakan hasil kerja sama antara USM Indonesia, KPK dan IKAL PPSA 23.

“Sesuai dengan temanya, mari kita bersama-sama membangun budaya anti korupsi. Peran perguruan tinggi sangat signifikan dalam menumbuhkembangkan budaya anti korupsi melalui pendidikan yang ada penanaman nilai-nilai integritas,” sebutnya.

Kemudian, perguruan tinggi menjadi bagian untuk mengawal bangsa dan negara melalui civitas akademika. “Dosen, mahasiswa, kurikulum dan semua yang ada di perguruan tinggi bisa diberdayakan,” katanya.

Disebutkannya, korupsi merupakan masalah bangsa. Oleh karena itu, di USM Indonesia ada mata kuliah anti korupsi. “2020 sudah berjalan mata kuliah anti korupsi di USM Indonesia. Jadi kita tanamkan nilai-nilai integritas, baik kepada mahasiswa dan dosen,” imbuhnya.

Sementara itu, Anggota DPRD Sumut dr. Tuahman Purba berharap, dari lembaga pendidikan ini akan ada pimpinan masa depan. “Universitas sebagai tempat untuk pengembangan potensi dalam pengendalian diri, kecerdasan. Diharapkan dari pendidikan ini kita dapatkan pimpinan masa depan,” ungkapnya.

Hadir juga dalam seminar tersebut, Ketua Yayasan Sari Mutiara Parlindungan Purba, Kepala Kepala Divisi Pelayanan Hukum dan HAM Prov.Sumut Purwanto SH, MH, Dosen Fakultas Hukum Universitas Pancasila Prof. Dr. Agus Surono dan alumni Lemhanas PPSA 23 lainnya. (SC03)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *