Sumutcyber.com, Jakarta – Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Luhut B. Pandjaitan mengungkapkan, ada tren kenaikan kasus Covid-19 di 43 dari 128 kabupaten/kota (33,6 persen) di Pulau Jawa-Bali, dalam 7 hari terakhir.
“Kami akan mengumpulkan kepala daerah dari 43 kabupaten/kota di Jawa Bali tersebut untuk segera mengidentifikasi dan melakukan intervensi demi menahan tren kenaikan kasus,” tegas Menko Luhut saat pengumuman
evaluasi Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) dalam konferensi pers secara virtual, Senin (8/11/2021).
Menko Luhut juga meminta kepada Pemerintah Daerah untuk berperan aktif dan tegas dalam menindak pelanggaran protokol kesehatan dan mewajibkan seluruh pengelola pusat keramaian agar memiliki QR Code Peduli Lindungi dan juga memastikan agar para tamu melakukan scan barcode tersebut.
Diperpanjang
Pada kesempatan yang sama, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menyampaikan, PPKM di luar Jawa-Bali akan diperpanjang selama dua minggu mulai 9 hingga 22 November 2021 dengan kriteria level assesmen ditambahkan dengan capaian vaksin. “Sehingga untuk capaian vaksin dibawah 50 persen akan dinaikan 1 level PPKM,” katanya.
Terkait hal itu, Menko Airlangga mengatakan ada 156 kabupaten/kota yang asesmen level 2 namun karena vaksinasinya di bawah 50 persen sehingga dinaikkan menjadi level 3. “Jadi ada 160 kabupaten/kota pada level 3. Kemudian di level 2 total ada 175 kabupaten/kota dan level 1 ada 51 kabupaten/kota,” jelasnya.
Disamping itu, Menteri Kesehatan, Budi Gunawan Sadikin dalam konferensi pers yang sama mengupdate jumlah cakupan vaksinasi.
Menteri Budi mengatakan, sejauh ini sudah 125 juta orang Indonesia telah divaksin covid-19 dosis satu atau 60 persen dari yang ditargetkan. Sementara yang sudah mendapatkan vaksinasi lengkap sebanyak hampir 80 juta orang atau 38 persen dari target.
“Per-kemarin sudah ada 205 juta yang divaksin, Kita menembus 200 juta dosis di minggu lalu. Dengan laju seperti ini, kita estimasi di akhir tahun akan bisa kita berikan 290-300 juta dosis,” tuturnya.
Varian A.Y.4.2
Menkes juga memaparkan Indonesia saat ini terus melakukan deteksi untuk mencegah masuknya varian baru COVID-19 yaitu A.Y.4.2 yang kini sudah ada di Malaysia. Sebagai pencegahannya, menurut Budi Indonesia sudah melakukan 1.500 sampai 1.800 genome sequence test yang dilakukan dan hasilnya belum ada varian baru yang masuk ke tanah air.
“A.Y.4.2 sudah sampai di Malaysia tapi belum atau tidak terdeteksi di Indonesia sampai sekarang, kita jaga terus perbatasan apalagi banyak orang Indonesia keluar masuk dari Malaysia, ini nanti akan kita tingkatkan penjagaannya” tegasnya. (SC03)