Asahan – Pemerintah Kabupaten Asahan menerima kunjungan Tim Evaluasi Pola Asuh Anak Remaja (PAAR) Tingkat Provinsi Sumatera Utara di Desa Sei Halim Hasak, Kecamatan Sei Dadap, Asahan, pada Jumat (9/8/2024).
Dalam kegiatan ini, turut hadir Asisten II Kabupaten Asahan, Wakil Ketua Tim Penggerak Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (TP PKK) Kabupaten Asahan, sejumlah pimpinan Organisasi Perangkat Daerah (OPD), Camat, Ketua TP PKK Kecamatan, Kepala Desa Sei Halim Hasak beserta Ketua TP PKK Desa Sei Halim Hasak, serta masyarakat setempat.
Bupati Asahan, melalui sambutan yang disampaikan oleh Ir. Oktoni Erianto, M.MA, menyambut hangat kedatangan tim evaluasi. “Kami berharap kehadiran Bapak/Ibu tim evaluasi ini dapat menjadi inspirasi bagi masyarakat Kabupaten Asahan untuk meningkatkan ilmu dan wawasan dalam membina serta mendidik anak dalam keluarga, guna mewujudkan generasi yang berkualitas,” ujar Oktoni.
Ia menambahkan bahwa meskipun tujuan penilaian adalah meraih prestasi, fokus utama dari program Pola Asuh Anak Remaja adalah membentuk generasi yang bertanggung jawab dan mampu menempatkan diri sebagai anak, warga, dan hamba yang baik dalam kehidupan berkeluarga, bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara.
Berbagai upaya telah dilakukan untuk mendukung program Pola Asuh Anak Remaja di Kabupaten Asahan, antara lain pembinaan mental seperti perlindungan perempuan dan anak, pembinaan kelompok Pusat Informasi dan Konseling (PIK) Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (P2TP2A), pembinaan spiritual melalui kegiatan Maghrib Mengaji, pembinaan perwiridan masyarakat, serta penyuluhan kesehatan masyarakat melalui Posyandu bagi anak, remaja, dan lanjut usia.
Sebelum arahan dari Ketua Tim Evaluasi PAAR, Ny. Yayuk Widuri, Ketua TP PKK Desa Sei Halim Hasak menyerahkan buku ekspos kepada Tim Evaluasi PAAR Sumatera Utara yang diwakili oleh Ny. Yuniar Marpaung.
Dalam sambutannya, Pj. Ketua TP PKK Sumatera Utara, Tyas A. Fatoni, S.Sos, M.Si, yang diwakili oleh Ketua Pokja I, Yuniar Marpaung, menyampaikan agar pembinaan yang dilakukan tidak hanya terbatas pada kompetisi, tetapi terus berlanjut guna menjadikan desa-desa di Sumatera Utara sebagai contoh bagi desa lain.
“Kedatangan tim evaluasi bukan untuk mencari kekurangan, tetapi untuk melihat keunggulan yang dimiliki desa, sehingga dapat layak dinobatkan sebagai yang terbaik,” ujar Yuniar. Ia menekankan pentingnya verifikasi lapangan dan penilaian kemampuan kader dalam menentukan desa yang berhak meraih predikat terbaik. (SC-Denny)