Sumutcyber.com, Medan – Universitas Sumatera Utara (USU) kembali melakukan pengabdian kepada masyarakat di STIKES Sehat Medan Jalan Gaperta Ujung Kec. Medan Helvetia, Medan, baru-baru ini.
Kegiatan pengabdian yang di-Ketuai oleh dr. Vita Camelia, MKed, SpKJ dan anggota Khairunnisa, S.Si, S.Pharm, PhD, Apt bersama sejumlah mahasiswa ini, berupa Sosialisasi Distres Psikologik Terkait Pembelajaran Online pada Dosen dan Mahasiswa STIKES Sehat Medan.
“Pandemi Covid-19 ini telah memaksa seluruh dunia, kegiatan yang terdapat kedekatan fisik karena bisnis, olahraga, pendidikan untuk pindah ke platform online. Dunia pendidikan yang semula berbasis classroom berubah menjadi edukasi online. Dan penutupan seluruh kegiatan pendidikan yang berbasis classroom,” kata dr. Vita Camelia, Senin (18/10/2021).
Namun, lanjut dr. Vita Camelia, pendidikan online yang dimulai pada Maret 2020 setelah ditemuinya kasus Covid-19 di Indonesia ini, masih jadi persoalan atau tantangan bagi universitas untuk memetakan aktivitas pembelajaran secara online.
Sebab, sering kali profesor serta dosen dan mahasiswa menghadapi masalah-masalah teknikal, keuangan dan sosial. Kemudian, pandemi dan pembatasan kegiatan dalam kerumunan mempengaruhi kesehatan mental orang-orang, sehingga banyak mahasiswa mengalami stres dan kecemasan dan masalah psikologi yang terkait adaptasi pada pembelajaran online.
“Ditambah lagi tidak seluruh mahasiswa memiliki akses yang setara atau kemampuan teknologi digital,” imbuhnya.
Oleh karena itu, lanjutnya, perlu untuk mengukur distres psikologik pada dosen dan mahasiswa dan mengajarkan strategi meningkatkan kemampuan dalam menangani distress psikologi bagi dosen dan mahasiswa dan mengukur kembali pelaksanaan dan manfaatnya.
Dia menerangkan, distress psikologis merupakan masalah kesehatan mental yang umum di masyarakat berupa keadaan perubahan emosional yang biasanya ditandai dengan gejala depresi dan kecemasan.
“Distres psikologis dapat dialami oleh seseorang dimanapun berada seperti keluarga, sekolah, pekerjaan, dan masyarakat. Distres psikologis dapat dirasakan oleh semua orang dari berbagai usia, mulai anak-anak, remaja, dewasa ataupun lanjut usia.
Di lingkungan mahasiswa dan dosen, distress psikologis ini muncul karena program akademik pada Universitas yang berbasis aktivitas classroom dan laboratorium yang dominan, akan mengalami kesulitan untuk merubah seluruh aktivitas akademik menjadi online sesegera mungkin. Hal ini mengakibatkan Universitas harus melakukan strategi ulang untuk proses belajar mengajar dan aktivitas akademik dipindahkan menjadi flatform online dengan beberapa modifikasi. Sehingga dosen dan mahasiswa harus secara bertahap beradaptasi pada kondisi ini,” imbuhnya.
Oleh karena itu, ada beberapa hal yang harus disiapkan oleh mahasiswa dalam proses pembelajaran untuk menanggulangi distres psikologi, yaitu:
(1) Spirit belajar, yaitu semangat yang tinggi untuk belajar mandiri. Mahasiswa di tuntut untuk menggali pengetahuan dan pemahaman materi secara mandiri.
(2) Literacy terhadap teknologi, yaitu penguasaan mahasiswa terhadap teknologi sebagai media mencapai keberhasilan pembelajaran daring/online.
(3) Kemampuan berkomunikasi Intrapersonal, yaitu kemampuan yang dibutuhkan mahasiswa dalam berinteraksi dengan mahasiwa lain sebagai bentuk makhluk sosial meskipun proses pembelajaran daring/online dilaksanakan secara mandiri.
(4) Berkolaborasi, yaitu perlunya kolaborasi efektif tidak hanya antara mahasiswa dalam forum kuliah daring, tetapi kolaborasi juga di lakukan dengan dosen dan lingkungan sekitar.
(5) Keterampilan untuk belajar mandiri, yaitu kemampuan belajar mandiri secara terampil. Mahasiswa selama proses pembelajaran daring/online akan mencari, menemukan dan menyimpulkan materi yang dipelajari secara mandiri.
Dengan kata lain, tambah dokter RSUP H. Adam Malik ini, strategi meningkatkan kemampuan mengatasi distres psikologi perlu dilakukan untuk meningkatkan kemampuan adaptasi dalam pembelajaran berupa. “Strategi psikologik, dan fisik untuk mengurangi dan menghilangkan masalah distres psikologik ini. Dilakukan baik secara online untuk muka dalam bentuk kelompok kecil,” imbuhnya.
Survey
Sementara itu, Khairunnisa menuturkan, sebelum dilakukannya sosialisasi Distres Psikologik Terkait Pembelajaran Online pada Dosen dan Mahasiswa di STIKES Sehat Medan, maka terlebih dahulu dilakukan survey.
“Survey pendahuluan pada STIKES Sehat Medan dilakukan sejak April 2020 dengan menggunakan google classroom dan googlemeet, baik proses belajar mengajar maupun praktikum di laboratorium. Dosen memberikan kuliah online berupa power point maupun video peraga. Dosen dan mahasiswa mendapatkan manfaat dalam hal kelangsungan proses belajar mengajar selama pandemi,” ungkapnya.
FGD
Selain survey, Tim Pelaksana Pengabdian Kepada Masyarakat USU menggelar focus group discussion. Kegiatan tersebut bertujuan untuk membuka wawasan serta melakukan pendekatan kepada mahasiswa STIKES Sehat Medan.
Identifikasi Gejala
Selain itu, lanjutnya, juga dilakukan edukasi distres psikologi pada pembelajaran online. “Pelaksanaan edukasi ini dilaksanakan untuk memahami dan mengidentifikasi gejala dan bagaimana terjadinya distres psikologis terkait pembelajaran online yang merupakan pilihan metode kegiatan belajar mengajar (KBM) bagi dosen dan siswa dalam proses kegiatan belajar mengajar selama masa pandemi Covid-19,” imbuhnya.
Selanjutnya, juga dilakukan pelatihan untuk mengidentifikasi pikiran yang membuat cemas dan depresi serta pelatihan lainnya deep breathing, stretching pada leher dan bahu untuk keluhan fisik pembelajaran online.
“Pada pelatihan ini diharapkan mahasiswa dan dosen mampu mengidentifikasi peristiwa apa yang bisa mencetuskan pikiran-pikiran irasional yang menimbulkan rasa cemas dan depresi, mahasiswa dan dosen dilatih untuk mengembangkan dan memilih pikiran-pikiran yang rasional berdasarkan situasi dan fakta, menggunakan Socratic questions, bermain peran, yang ada dengan menggunakan kolom A B C D E, dimana A (activiting events), B (believes), C (Consequences), D (dispute) dan E (evaluation),” tambahnya. (SC03)