Sumutcyber.com, Batubara – Para Pendamping Sosial Program Keluarga Harapan ( PKH ) dalam tugas tugasnya di pedesaan dan kelurahan di satu daerah sangat berperan untuk menurunkan angka kemiskinan.
Sebab, para pendamping sosial PKH dalam tugas dan kewajibannya tidak sebatas sebagai penyalur bantuan sosial, melainkan menjadi motivator dalam perlindungan dan jaminan sosial, pemberdayaan sosial serta pelayanan dan rehabilitasi sosial bagi masyarakat miskin di pedesaan, perkotaan maupun di lokasi Komunitas Adat Terpencil (KAT).
Hal tersebut dijelaskan Drs Syaiful Syafri MM, yang juga Dosen Kebijakan dan Perencanaan Sosial pada Fakultas Ilmu Sosial dan Politik Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara (UMSU) diacara pembekalan dan peningkatan SDM para Pendamping Sosial PKH Kabupaten Batubara yang berjumlah 71 Pendamping Sosial Kamis (17/12/2020) di Aula Kantor Bupati Lima Puluh.
Syaiful Syafri yang juga Mantan Kepala Dinas Sosial Sumut di tahun 2010 an itu memberi contoh bahwa para pendamping sosial PKH di Kabupaten Batu Bara pada tahun 2019 telah mampu melakukan graduasi 2.884 KK keluarga miskin dan tahun 2020 angka graduasi sebanyak 1.996 KK keluarga miskin.
Ini artinya tugas dan kewajiban para Pendamping Sosial PKH seperti penyusunan rencana kerja, Sosialisasi, Pemetaan, Pertemuan motivasi, penyaluran bantuan, fasilitasi program, verivikasi komitmen, pemutakhiran data DTKS hingga pelaksanaan program pemberdayaan dan Pelayanan serta Rehabilitasi Sosial sesuai Permendos no 1 tahun 2018 berjalan dengan baik.
Didampingi Mukhrizal Arif SE, MSI selaku Kordinator Pendamping Sosial PKH Kabupaten Batu Bara dan Kadis Sosial Ishak, SPD ditegaskan Syaiful Syafri keberhasilan para pendamping Sosial ini mendapat apresiasi Bupati Ir H. Zahir M.AP untuk memberi dukungan anggaran ekstra puding, dan Bupati Batu Bara Ir H Zahir M.AP sendiri hadir untuk acara pembekalan.
Untuk itu kata Syaiful Syafri para pendamping sosial PKH harus terus meningkatkan pengetahuan profesi Pekerjaan Sosial disamping pengetahuan dari disiplin ilmu lainnya, seperti ilmu ekonomi, antropologi, sosiologi dan lai nya dan terus berbaur dengan masyarakat miskin yang didampingi, buat inovasi percepatan penanganan kemiskinan dengan program pemberdayaan sesuai potensi SDM, Nilai Budaya dan Potensi Sumber Daya, sehingga pada saatnya perencanaan sosial di pedesaan, kecamatan dan Kabupaten Kota untuk menangani kemiskinan, disabilitas, keterlantaran, korban bencana, penyakit kronis dan lainnya dapat ikut serta melalui musrenbang tingkat Desa, Kecamatan dan Kabupaten Kota untuk Kebijakan dalam Pembangunan Kesejahteraan Sosial.
Juga ditegaskan Mantan Pejabat Bupati Batu Bara tahun 2008 ini agar para Pendamping Sosial PKH terus meningkatkan koordinasi dgn P emerintah Desa, Kecamatan dan Kabupaten, disamping ajak para pemuka masyarakat untuk berdiskusi, pimpinan lembaga lembaga sosial agar lahir partisipasi masyarakat dalam penanganan kemiskinan ini. (SC-Aswat)