Pemkab Toba Hadiri Ibadah Sipaha Lima Ugamo Parmalim

Pemkab Toba hadir pada perayaan ibadah Sipaha Lima Ugamo Parmalim. (Ist)

Toba – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Toba menghadiri ibadah Sipaha Lima, yang dirayakan oleh penganut Ugamo Parmalim di Bale Pasogit Partonggoan (Rumah Ibadah) di Huta Tinggi Kecamatan Laguboti, Kabupaten Toba. Kegiatan ini berlangsung selama tiga hari sejak Senin 17 Juni hingga Rabu 19 Juni 2024.

Ibadah Sipaha Lima bertujuan untuk menyampaikan persembahan kepada Debata Mula Jadi Nabolon (sebutan Tuhan untuk Ugamo Parmalim) sebagai bentuk rasa syukur atas berkat dan hasil panen yang diterima selama setahun penuh.

Sipaha Lima berlangsung selama tiga hari dengan rangkaian kegiatan dimulai dari Parsahadatan pada hari Sikkora Purasa (Hari pertama), kemudian Pameleon pada hari Samisara Purasa (Hari ke dua) dan diakhiri pada Hari Tula (hari ke tiga).

Parsahadatan adalah hari dimana pemimpin jemaat atau disebut dengan Ihutan menunggu para ruas (jemaat) datang ke Huta Nabadia di Huta Tinggi (pusat Ugamo Parmalim) untuk membawa hasil panen atau bentuk lain untuk dipersembahkan kepada Tuhan. Hari kedua atau hari Samisara Purasa kemudian dilanjut dengan ritual ‘Pameleon’. Pada ritual ini, Ihutan akan memimpin jemaat menyampaikan persembahan kepada Tuhan lewat doa-doa yang dipanjatkan, yang disebut dengan ‘Martonggo’.

Bacaan Lainnya

Di hari ketiga atau Ari Tula dilanjut dengan ritual ‘Panantion’, adalah hari dimana seluruh ruas atau jemaat menerima berkat untuk dibawa pulang dengan harapan para jemaat akan sehat dan selamat hingga tiba di kampung halaman masing-masing, dan akan mendapat berkat selama setahun ke depan.

Rangkaian ibadah ini disampaikan langsung oleh Ihutan Raja Poltak Marsinton Naipospos, generasi ke -4 dari Raja Marnangkok Naipospos,
kepada Bupati Toba, Poltak Sitorus yang datang menghadiri ritual Sipaha Lima pada Selasa (18/6/2024).

Kedatangan Poltak Sitorus turut didampingi oleh Sekretaris Daerah Augus Sitorus, Camat Laguboti Aprilla Nessy Tampubolon dan sejumlah pimpinan perangkat daerah.

“Jadi intinya Sipaha Lima adalah ritual ucapan syukur kami kepada Debata Mula Jadi Nabolon atas berkat yang kami terima selama setahun penuh,” kata. Raja Marnangkok Naipospos menjelaskan.

Bupati Toba Poltak Sitorus dalam perbincangan dengan ruas Parmalim meminta agar budaya dan ritual keagamaan terus dirawat. Dirinya juga meminta agar melalui ritual Sipaha Lima menjadi jalan menyebar kebaikan, kebaikan kepada sesama hingga kebaikan kepada alam.

Dalam kehidupan sosial manusia, perbedaan agama adalah hal yang harus dihormati. Namun meski berbeda dalam agama, sosial masyarakat tetap dipersatukan dalam budaya.

“Kita boleh beda agama, tetapi disatukan oleh adat,” lanjut Poltak Sitorus.

Masyarakat yang dipersatukan oleh budaya akan semakin baik jika saling membantu, bergotong-royong dan saling menolong.

Sebelum mengakhiri pesannya, Bupati Toba kembali menyampaikan ucapan selamat perayaan Sipaha Lima bagi umat Parmalim.

“Selamat untuk perayaan Sipaha Lima oleh umat Parmalim dari kami pemerintah. Semoga persaudaraan semakin kuat dan kehidupan sosial di masyarakat,” katanya kepada seluruh ruas Parmalim yang hadir pada perayaan itu. (SC-JT)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *