Sumutcyber.com, Medan – Kader PAN diminta tidak lagi bertikai, karena rebutan jabatan. Peristiwa yang terjadi di hampir semua pelaksanaan kongres PAN, yang selalu disertai dengan adanya pertarungan sengit antara dua kelompok pendukung kandidat, yang menyebabkan PAN menjadi terbelah dan banyak kader yang keluar dari partai.
Termasuk pada pelaksanaan Kongres PAN di Kendari Februari 2020 lalu terjadi persaingan keras yang menyebabkan kursi-kursi melayang. Setiap kali selesai kongres, semua kantor yang sebelumnya dimiliki PAN pun juga ikutan raib.
“Fenomena seperti ini tidak boleh terulang kembali di partai kita. Kader PAN tidak boleh lagi bertikai di internal. Tidak ada gunanya bertengkar di internal partai,” tegas Ketua Umum DPP PAN H Zulkifli Hasan (Zulhas), saat menyampaikan arahan pada Konsolidasi Organisasi diikuti seluruh pengurus DPD PAN Kabupaten/Kota dan DPW Sumut di Hotel Grand Aston Medan, Kamis (17/12/2020).
Belajar dari pengalaman kegaduhan serta dampak negatif yang terjadi akibat pertempuran di semua kongres PAN tersebut, kata Zulkifli, maka pelaksanaan Musyawarah Wilayah (Muswil) dan Musyawarah Daerah (Musda) di provinsi dan kabupaten/ kota nanti akan dilaksanakan dengan cara musyawarah mufakat alias tidak akan lagi tarung antar kandidat.
Zulhas menjelaskan, karena situasi masih diliputi Covid-19, pelaksanaan Muswil dan Musda nanti akan digelar secara daring. “Insya Allah pelaksanaan Muswil PAN Sumut nanti akan kita lakukan secara daring pada 23 Desember 2020, dan kalau bisa segera diikuti Musda DPD PAN secara serentak pada 27 Desember 2020,” ujarnya.
Terkait dengan pelaksanaan Muswil dan Musda yang akan segera dilaksanakan secara daring itu, sebut Zulhas, diminta kepada para kandidat yang ingin menjadi ketua dan anggota formatur, supaya segera mendaftarkan diri ke pihak steering committee (SC) di DPP. Paling banyak anggota formatur lima dan minimal empat orang.
“Empat formatur yang terpilih ini diharapkan bisa melakukan musyawarah mufakat dalam menentukan siapa yang akan menjadi ketua, sekretaris, ketua POK dan Ketua Bappilu,” kata Zulkifli seraya menekankan jika tidak terjadi kesepakatan, maka dirinya sebagai ketua umum yang akan menentukan siapa yang akan menjadi ketua.
Mantan Ketua MPR-RI ini mengingatkan, siapa pun yang berminat menjadi ketua DPW dan DPD, hendaknya bisa bersikap legowo, jika nanti tidak terpilih. “Semua kader harus bisa menerima apa pun keputusan yang telah ditetapkan pimpinan partai. Semua kader harus tahu diri dan memiliki komitmen nyata untuk berbuat yang terbaik demi kebesaran partai,” tegasnya.
Zulhas menambahkan, pertarungan sesungguhnya yang harus dimenangkan bukan di internal partai, melainkan pertarungan di arena sesungguhnya, yakni ajang Pilpres, Pileg dan Pilkada. “Semua kader harus kompak dan tidak boleh berhenti melakukan konsolidasi hingga ke tingkat paling bawah,” imbaunya.
Sebelumnya, Ketua DPW PAN Sumut Yahdi Khoir Harahap melaporkan, DPW PAN Sumut tetap solid dan komit mendukung kepemimpinan DPP PAN di bawah ketua umum Zukifli Hasan. “Sejauh ini para kader PAN di Sumatera Utara tetap eksis dan setia berkhidmat untuk tetap berada di rumah PAN, kendati ada godaan partai baru,” ujarnya.
Yahdi juga menyampaikan, dari 17 kabupaten/kota di Sumut yang menggelar Pilkada dan PAN menjadi partai pengusung, 10 daerah berhasil dimenangkan. Sedangkan 6 Pilkada yang posisi PAN hanya sebagai partai pendukung, 3 daerah berhasil dimenangkan.
“DPW PAN Sumut juga berkomitmen untuk memperkuat infrastruktur serta pelaksanaan perkaderan partai di masa mendatang, mulai dari tingkat Mabita hingga KAD,” kata Yahdi Khoir. Turut hadir dalam acara ini, anggota DPR-RI Saleh Partaonan Daulay, Nasril Bahar, serta para anggota FPAN DPRD Sumut dan DPRD Kabupaten/ Kota. (SC03)