Ketua Umum PAN: Demokrasi Bukan Sarung, Amplop dan Sembako

Gubernur Sumut Edy Rahmayadi didampingi Wagub Sumut Musa Rajekshah bersama Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan di acara pelantikan Pengurus DPW PAN Provinsi Sumut, Periode 2020-2025, di Hotel Grand Mercure, Jalan Sutomo Nomor 1 Medan, Jumat (11/3/2022). (Istimewa)

Sumutcyber.com, Medan – Ketua DPP PAN (Partai Amanat Nasional) Zulkifli Hasan mengingatkan partai merupakan pilar demokrasi dan akan menentukan arah perkembangan Indonesia saat ini dan ke depan. Sangat penting bagi partai politik memberikan edukasi politik kepada masyarakat agar demokrasi di Indonesia berjalan dengan baik.

“Pilihan itu bukan Rp50.000 nya, sarung, atau Sembako, pilihan masyarakat itu akan menentukan peradaban kita ke depannya. Demokrasi itu nilai-nilai, bukan sekedar sarung, amplop,” tegas Zulkifli Hasan saat melantik Dewan Perwakilan Wilayah (DPW) PAN Sumut, di Hotel Grand Mercure, Jalan Sutomo Nomor 1 Medan, Jumat (11/3/2022).

Bacaan Lainnya

Ini juga sesuai dengan misi DPW PAN Sumut periode 2020-2025, kata Ahmad Fauzan Daulay yang dilantik sebagai Ketua DPW PAN Sumut hari ini. PAN Sumut di bawah kepemimpinannya akan bergerak dari desa untuk merangkul masyarakat yang kurang mendapatkan edukasi politik.

“Kita akan bergerak dari desa mengepung kota. Sampai saat ini sudah ada Muscab di 27 kabupaten/kota, tahun ini, Insya Allah, kita selesaikan se-Sumut,” kata Ahmad Fauzan Daulay.

Selain Ahmad Fauzan Daulay, pada kesempatan ini juga dilantik Sekretaris DPW PAN Sumut Hendra Cipta dan Bendahara Muhammad Faisal. Begitu juga dengan kelengkapan pengurus DPW PAN Sumut termasuk wakil ketua, wakil bendahara dan wakil sekretaris.

Gubernur Sumut Edy Rahmayadi saat menghadiri pelantikan, mengatakan, edukasi dan sosialisasi politik penting agar masyarakat mampu secara objektif memilih pemimpin dan wakilnya. Dengan begitu, pembangunan di Sumatera Utara (Sumut) akan berjalan lebih baik, karena masyarakat mampu menilai pemimpin dan wakil yang dipilihnya.

Bahkan menurut Edy Rahmayadi, hal tersebut juga akan meningkatkan partisipasi pemilih Sumut, yang pada pemilihan sebelumnya mencapai 79,91% dan melebihi target nasional (77,5%).  Dengan adanya edukasi politik, partisipasi pemilih akan dapat lebih ditingkatkan lagi.

“Masih banyak pemilih yang belum menggunakan hak pilihnya dan masih sangat banyak masyarakat kita yang perlu edukasi politik, agar dalam memilih dia lebih objektif, sehingga menghasilkan pemimpin dan dewan yang berkualitas,” kata Edy Rahmayadi.

Berdasarkan data Komisi Pemilihan Umum (KPU) Provinsi Sumut, di tahun 2019 jumlah Data Pemilih Tetap (DPT) Sumut sekitar 9,7 juta. Pada Pemilihan Presiden jumlah pemilih yang menggunakan hak suaranya hanya mencapai sekitar 7,5 juta.

Edy Rahmayadi mengingatkan agar partai politik, termasuk PAN tidak perlu berebut pemilih, karena masih ada sekitar 3 juta lebih pemilih yang belum menggunakan hak suaranya. Jumlah 3 juta pemilih tersebut menurut Edy Rahmayadi akan berpengaruh signifikan terhadap partai.

“Ada sekitar 3 juta lebih yang belum menentukan pilihannya, selaku gubernur saya tidak ingin partai rebutan karena ada yang belum mau memilih sekitar 3 juta lagi. Rebut itu yang tiga juta,” kata Edy Rahmayadi. (SC03)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *