Sumutcyber.com, Surakarta – Jerman berhasil menjuarai Piala Dunia U-17 FIFA untuk pertama kalinya setelah kemenangan dramatis melalui adu penalti atas Prancis di Surakarta.
Gol-gol dari Paris Brunner dan Noah Darvich membawa Jerman unggul 2-0, namun gol cepat dari Saimon Bouabre dan kartu merah untuk Winners Osawe menggeser momentum ke arah Prancis, dengan Mathis Amougou mencetak gol penyeimbang di menit ke-85. Namun, Jerman pada akhirnya menang, setelah kemenangan adu penalti 4-3 yang menegangkan.
Dilansir dari laman fifa.com disebutkan, sang juara Eropa memulai pertandingan dengan cepat dan mengira mereka telah membuka keunggulan di awal pertandingan ketika Brunner mencetak gol dari jarak dekat, namun gol tersebut dianulir oleh asisten wasit karena offside.
Brunner akan kembali mendapatkan momentum. Setelah beberapa permainan di kotak penalti, Bilal Yalcinkaya menggiring bola ke depan Aymen Sadi, namun kakinya yang terulur berhasil menjatuhkan sang penyerang. Setelah melakukan tinjauan di lapangan, wasit Espen Eskas memberikan hadiah tendangan penalti yang dieksekusi sempurna oleh Brunner tepat sebelum babak pertama berakhir.
Jerman tidak mengendurkan serangan dan menggandakan keunggulan mereka sesaat setelah jeda. Max Moerstedt menembus sisi kanan dan memberikan umpan tarik kepada Brunner, dan meskipun bola tidak mencapai target, kapten Darvich menyambutnya untuk mencetak gol dari sudut sempit.
Gol tersebut tampaknya membuat Prancis bangkit dan mereka segera menemukan ritme permainan. Bouabre melewati hadangan pemain Jerman di sisi kiri dan melepaskan tendangan keras ke pojok bawah gawang untuk memperkecil ketertinggalan dua menit kemudian.
Pergeseran momentum menjadi semakin jelas setelah itu, saat Osawe diusir keluar lapangan untuk kartu kuning kedua setelah melakukan pelanggaran keras terhadap Ismail Bouneb di menit ke-69.
Prancis terus menekan dan akhirnya mendapat hadiah lima menit sebelum pertandingan berakhir. Tidiam Gomis melepaskan diri di sisi kanan setelah melakukan umpan satu-dua yang bagus dan memberikan umpan silang kepada Amougou untuk disundul dari jarak dekat dan membawa pertandingan ke babak adu penalti.
Konstantin Heide kembali menjadi pahlawan bagi Jerman, setelah sang kiper menggagalkan dua penalti Prancis, yang membuat Almugera Kabar dengan percaya diri mengeksekusi tendangan penalti yang menjadi penentu kemenangan.
Jerman 2-2 Prancis (4-3 Pen) | Final
Gol: Paris Brunner (29) pen, Noah Darvich (51); Saimon Bouabre (53), Mathis Amougou (85)
Pemain terbaik pertandingan: Konstantin Heide (GER)
Kehadiran Penonton Lampaui Target
Tenaga Ahli Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) Bidang Diaspora dan Kepemudaan Hamdan Hamedan di Information Center Piala Dunia U-17 Surakarta, Sabtu (2/12/2023), mengatakan, kehadiran penonton Piala Dunia U-17 sudah melampaui target FIFA.
“Piala Dunia U-17 perdana buat kita, diselenggarakan dalam tempo empat atau lima bulan ketika kita mendapatkan pengumuman resmi. Tapi kita lihat animo publik begitu tertarik sekali untuk hadir di pagelaran Piala Dunia U-17 ini,” kata Hamdan.
Hamdan menyebut bahwa kehadiran penonton di empat stadion yakni Stadion Gelora Bung Tomo (Surabaya), Manahan (Solo), Si Jalak Harupat (Bandung), dan Jakarta International Stadium (JIS) diklaim sudah melampaui target FIFA.
“Infomasi terakhir itu sudah melebihi 500 ribu penonton hadir di seluruh pertandingan,” ujar Hamdan.
Menurut laporan Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) terakhir, jelas dia, rata- rata keterisian stadion di setiap pertandingan yakni sekitar 11.000 orang.
“Padahal target FIFA itu hanya 10.000 orang penonton. Jadi kita sudah melampaui dari target FIFA. Itu dari segi animo publik,” terang dia.
Kemudian, FIFA juga telah menyatakan puas dengan penyelenggaraan Piala Dunia U-17 di Indonesia. Federasi sepak bola dunia ini pun mengapresiasi mulai dari penyelenggaraan, fasilitas pelayanan medis hingga keramahtamahan masyarakat Indonesia.
“Pada 14 November 2023, FIFA mengeluarkan pernyataan resmi yang menyatakan bahwa FIFA puas dan mengapresiasi kerja keras pemerintah yang bersinergi dengan PSSI dalam menggelar acara ini. Beserta dengan Pemprov dan Pemkot yang telah bekerja keras menghadirkan Piala Dunia U-17 ke seluruh (masyarakat) Indonesia,” kata dia.
Terkait dengan penampilan Timnas Indonesia U-17, ia menyatakan bahwa salah satu barometer kesuksesan gelaran Piala Dunia U-17 di Indonesia adalah bagaimana timnas yang telah disiapkan bisa menjadi pemain yang profesional.
Ia pun berharap 50 persen dari mereka yang bermain di Piala Dunia U-17 ini bisa memperkuat tim senior Indonesia.
Pasalnya, jelas dia, ada studi di Timnas Amerika Serikat yang menyatakan bahwa hanya 30 persen pemain di U-17 yang akhirnya bermain di tim senior di Amerika Serikat.
“Jadi ada PR besar kita adalah mengawal lebih banyak dari 30 persen. Semoga bisa 50 persen atau setengah dari pemain U-17 bisa sukses menjadi pemain yang profesional dan dapat berlaga di Timnas Garuda Senior. Karena memang fokus dari Piala Dunia U-17 adalah Youth Development, yaitu agar pemain muda terus berkembang,” ujar dia.
Kemudian, terang dia, kesuksesan ini juga bisa menjadi tiket Indonesia untuk menyelenggarakan gelaran lainnya seperti Piala Dunia U-20 dan Piala Dunia Timnas senior.
Dipuji FIFA
Dilansir dari laman pssi.org, Sabtu (2/12/2023), FIFA memuji Indonesia yang dinilai sukses menjadi tuan rumah Piala Dunia U-17. Meski baru kali pertama menyelenggarakan turnamen utama FIFA, Indonesia membuktikan mampu sukses sebagai peserta dan tuan rumah.
Ini terbukti dengan sepak terjang Indonesia yang mampu bersaing dengan negara papan atas sepakbola dunia macam Ekuador, Maroko, dan Panama.
Dari sisi pelaksanaan, FIFA memuji kualitas Indonesia sebagai tuan rumah yang punya fasilitas serta pelayanan kelas dunia.
Walhasil laga Piala Dunia yang resmi berakhir pada Sabtu (2/12) pun dipandang FIFA sangat baik di segala sektor.
Dilansir dari laman pssi.org, Ketua Panitia Piala Dunia U-17 Indonesia yang juga Ketua Umum PSSI Erick Thohir berterima kasih kepada seluruh pihak yang telah menyukseskan gelaran Piala Dunia Junior ini.
Erick mengaku bangga dan terharu dengan apresiasi FIFA serta dunia sepakbola pada Indonesia.
“Alhamdulillah dan terima kasih kepada seluruh pihak yang telah membantu terselenggaranya Piala Dunia U-17. Ini sekali lagi membuktikan bahwa saat negara ini bergotong royong, bekerja sama, dan melupakan segala perbedaan, maka Indonesia bisa bersaing dengan negara manapun di dunia. Sekali lagi terima kasih dan Alhamdulillah,” ujar Erick.
Secara khusus Erick mengucapkan terima kasih kepada Presiden Indonesia Joko Widodo (Jokowi) yang telah menjadi motor di balik kesuksesan Indonesia menyelenggarakan Piala Dunia U-17.
Presiden Jokowi, kata Erick, memberi dukungan penuh dengan mendorong seluruh stakeholder terlibat menyukseskan Piala Dunia U-17 Indonesia. “Terima kasih secara khusus kepada bapak Presiden Jokowi yang sejak awal mendorong seluruh perangkat pemerintahan di pusat dan daerah untuk terlibat menyukseskan Piala Dunia U-17. Berkat kerja besar yang dipimpin langsung bapak Presiden, Alhamdulillah dunia memberi apresiasi pada kita. Ini tentu sebuah catatan sejarah yang akan dikenang akan dan cucu kita,” ujar Erick.
Erick juga berterima kasih pada Presiden FIFA Gianni Infantino yang telah terlibat aktif memberi asistensi pada Indonesia hingga bisa sukses menyelenggarakan Piala Dunia pertama kalinya di negeri ini.
Menurut Erick, FIFA telah membuktikan komitmen penuhnya agar sepakbola bisa dinikmati semua, termasuk di Indonesia.
“Terima kasih dan rasa hormat kami kepada FIFA dalam hal ini sahabat saya Presiden Gianni Infantino yang telah memberi kepercayaan sekaligus memberikan banyak bantuan kepada kami untuk bisa menyelenggarakan Piala Dunia U-17 pertama kalinya.”
Erick tak lupa pula berterima kasih kepada kepala daerah dan jajarannya. “Kepada Gubernur Jawa Barat, Wali Kota Bandung, Pemprov DKI, Jawa Timur serta Wali Kota Surabaya, Pemprov Jateng, dan juga Wali Kota Surakarta yang telah secara luar biasa bekerja keras bersama seluruh jajarannya dan memberikan pelayanan terbaik. Saya mengucapkan selamat dan terima kasih atas peran besar bapak ibu sekalian di balik kesuksesan pelaksanaan Piala Dunia U-17,” ujar Erick.
Kepada seluruh pengurus PSSI maupun panitia yang telah bekerja keras dalam menyukseskan Piala Dunia Erick pun memberi apresiasi khsus. Dari mulai panitia di struktur pusat, daerah, petugas keamanan, petugas lapangan, sopir, hingga petugas kebersihan.
Erick juga berterima kasih atas kontribusi luar biasa masyarakat Indonesia serta suporter sepakbola nasional yang menjadi salah satu aktor utama kesuksesan Piala Dunia U-17 Indonesia.
“Sekali lagi selamat dan terima kasih yang tak terhingga, jerih payah Anda semua telah menghasilkan sejarah yang membanggakan,” ujar Erick.
Erick pun memohon maaf apabila sepanjang pelaksanaan Piala Dunia U-17 ada kekurangan. “Sebagai ketua saya meminta maaf jika sepanjang Piala Dunia U-17 kali ini ada satu dan lain hal yang masih kurang,” ujar Erick. (SC03)