Jawa Tengah Juara Umum MQK Nasional 2025

Wajo – Musabaqah Qira’atil Kutub (MQK) Tingkat Nasional ke-8 Tahun 2025 di Pesantren As’adiyah, Sengkang, Kabupaten Wajo, Sulawesi Selatan, telah menyelesaikan seluruh tahapan. Delegasi Jawa Tengah didaulat sebagai juara umum kafilah provinsi pada gelaran MQK tahun ini.

Pengumuman juara umum disampaikan pada malam penutupan MQK, Senin (6/10/2025). Piala juara umum diberikan Dirjen Pendidikan Islam Amin Suyitno kepada Kepala Bidang Pesantren pada kanwil Kemenag Jawa Tengah. Sebelumnya, Direktur Pesantren Basnang Said telah mengumumkan para pemenang MQK Nasional ke-8 dan MQK Internasional pertama.

Ada tiga cabang lomba pada MQK Nasional 2025, baik tingkat dasar (Ula), menengah (Wustha), maupun tinggi (Ulya), yaitu:

A. Cabang Qira’atil Mutun

1. Marhalah Ula (Dasar): Fiqh dan Nahwu.
2. Marhalah Wustha (Menengah): Fiqh/Ushul Fiqh, Tafsir, Hadits, dan Akhlak.
3. Marhalah Ulya (Tinggi): Fiqh/Ushul Fiqh, Tafsir/Ilmu Tafsir, Hadits/Ilmu Hadits, Akhlaq, Tauhid, dan Tarikh.

B. Cabang Hifzhil Mutun

1. Marhalah Wustha (Menengah): Nahwu.
2. Marhalah Ulya (Tinggi): Nahwu.

C. Cabang Debat

1. Debat Bahasa Arab (Putra & Putri).
2. Debat Bahasa Inggris (Putra & Putri).

Selain itu, ada juga kategori Ma’had Aly, yang terbagi dalam empat cabang lomba, yaitu: 1) Debat Qanun; 2) Bahtsul Kutub (Putra & Putri); 3) Risalah Ilmiyyah (Putra & Putri); dan 4) Tarkib Digital (Putra). MQK Nasional ke-8 juga mengadakan Eksebisi Lalaran Alfiyyah Ibn Malik di tingkat Ulya.

Kafilah Jawa Tengah tampil dominan dalam penguasaan Kitab Kuning dengan perolehan medali tertinggi, mengungguli provinsi-provinsi lain dalam kompetisi yang berlangsung. Mereka membawa pulang 24 medali, dengan rincian: Juara 1 (10), Juara 2 (6), Juara 3 (5), Harapan I (2), dan Harapan II (1).

Pada urutan berikutnya, ada provinsi Jawa Timur, DI Yogyakarta, Sumatera Utara, Sulawesi Selatan, Jawa Barat, Sumatera Barat, Aceh, dan Kalimantan Selatan.

Sementara untuk kategori Ma’had Aly, juara umum diraih Ma’had Aly Salafiyah Syafi’iyah Situbondo. Pada urutan kedua dan ketiga adalah Ma’had Aly Lirboyo dan Ma’had Aly As’adiyah.

Seluruh juara mendapat medali, plakat serta uang pembinaan sebagai bentuk apresiasi atas prestasi mereka dalam mengkaji dan mendalami ilmu-ilmu agama Islam dari Kitab Kuning.

Direktur Pesantren Kemenag, Basnang Said menegaskan bahwa MQK 2025 merupakan tonggak sejarah karena digelar bersamaan dengan MQK Internasional yang pertama. Ajang ini mengusung semangat pesantren Indonesia ke tingkat global.

“Lebih dari sekadar apresiasi, MQK 2025 merupakan tonggak sejarah karena digelar bersamaan dengan MQK Internasional yang pertama. Ini adalah upaya kita bersama untuk mengusung semangat dan tradisi keilmuan pesantren Indonesia ke tingkat global, membuktikan bahwa pesantren adalah motor peradaban dunia,” tegasnya.

Untuk kategori pesantren terbaik, terpilih 10 pondok pesantren berikut:
1. Al Anwar Jawa Tengah
2. Darul Falah Jawa Tengah
3. Yayasan Ali Maksum D.I. Yogyakarta
4. Darussalam Jawa Timur
5. Fadlun Minalloh D.I. Yogyakarta
6. Al Hikmah 2 Jawa Tengah
7. Musthafawiyah Sumatera Utara
8. Nurul Hidayah Al-Khodijiyyah Jawa Barat
9. PDF Ulya Fadlun Minalloh D.I. Yogyakarta
10. Darussalim Kalimantan Selatan.

Sementara itu, Menteri Agama Nasaruddin Umar saat menutup Musabaqah Qiraatil Kutub (MKQ) Nasional ke-8 dan MQK Internasional pertama, Senin (6/10/2025), mengajak seluruh warga untuk mendoakan korban gedung ambruk di Pesantren Al Khoziny, Sidoarjo.

Sebelumnya, ribuan santri Pesantren As’adiyah bersama peserta MQK dan masyarakat juga menggelar istighatsah, mendoakan korban Gedung ambruk di pesantren Al Khoziny.

Peristiwa gedung ambruk di Pesantren Al-Khoziny terjadi pada 29 September 2025. Saat itu, para santri sedang salat Asar berjamaah. Sehari berikutnya, Menteri Agama Nasaruddin Umar meninjau lokasi kejadian, menyampaikan duka, menyapa keluarga korban, serta melihat langsung penanganan korban terdampak, dan menyalurkan bantuan sebesar Rp610 juta. Menag juga meminta Kanwil Kemenag Provinsi Jawa Timur untuk melakukan sejumlah langkah proaktif dalam membantu penanganan korban.

Hingga hari ini tercatat ada 65 korban wafat dan lebih dari seratus yang selamat. Proses evakusi yang dilakukan oleh Basarnas masih berlangsung.

“Seluruh anak-anak kita yang korban (bangunan ambruk) di Pondok Pesantren di Jawa Timur dan sudah dipulangkan semuanya, kecuali yang belum terindentifikasi. Mari kita doakan mereka, mari kita doakan diri sendiri, mari kita doakan semuanya, semoga tahun-tahun penuh cobaan ini berlalu dan semoga Allah mengabulkan doa kita semua,” ajak Menag.

“Kepada malaikat-malaikat kecil, terimalah di sisi-Mu ya Allah. Anak-anak ini berangkat dari rumah meninggalkan orang tuanya dengan niat tulus untuk li i’laa’i kalimaatillaah, Engkau jemput dalam suasana husnul khatimah,” harap Menag. (SC03)

Related Posts

More From Author

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *