Sumutcyber.com, Tanjungbalai – Seorang anak di bawah umur yang duduk bangku sekolah taman kanak-kanak diduga telah menjadi korban seksual oleh pelanggan rumah makan tempat orang tuanya berjualan di Kecamatan Tanjungbalai Utara, Kota Tanjungbalai.
Orang tua korban saat ditemui di rumahnya, menyampaikan, kejadian bermula pada 14 Januari 2024 saat itu korban sedang bermain di luar rumah, kemudian pelaku menghampirinya dan mengajaknya untuk bermain Tiktok. Senin (22/1/2024).
“Kutanya anakku, uwak itu mendatanginya lalu diajaknya main tiktok, tapi anakku menolak dan dipaksa uwak itu. Di tarik nya, dipikir anakku di bawa ke warung mamak, rupanya dinaikkannya ke kereta nya dan ditutupinya pakai baju kaos tapi masih nampak jalannya sikit-sikit,” kata Orangtua korban berdasarkan pengakuan si anak kepada ibunya.
Lebih lanjut, terduga pelaku memang sudah 4 bulan menjadi pelanggan tempat ibu korban dan sudah biasa dekat dengan korban saat makan sehingga ibu si korban tidak menaruh kecurigaan.
Masih pengakuan korban kepada ibunya, korban kemudian dibawa ke rumah pelaku yang berada di Kec. Tanjungbalai Utara dan selanjutnya aksi pencabulan itu dilakukan.
Setelah puas melakukan aksinya, pelaku kemudian mengantarkan korban tapi tidak sampai kedepan rumah dan berjarak 6 meter dari rumah, dan terduga pelaku juga membelikan jajan kepada korban.
“Nampak ku nya anak ku pulang seperti habis menangis, tapi karena aku melayani pembeli, maka ku perhatikan sajalah dia masuk ke rumah. Malam nya ku lihat dia di kamar aja mengurung diri sambil melamun dan sesekali seperti menangis,” ucapnya.
“Setelah ku tanya apa yang terjadi, ceritalah dia semua bang apa yang sudah dilakukan oleh pelaku kepada anak ku, kemudian pada hari Seninnya aku langsung buat laporan ke Polres Tanjungbalai dan sampai saat ini kami masih menunggu hasil visum bang,” kata ibu korban.
Ibu korban juga mengatakan, anaknya mengeluhkan perih pada kemaluannya saat buang air kecil.
Pihak keluarga berharap hukum berpihak kepadanya mengingat trauma yang dialami oleh anaknya yang dapat mengganggu psikologis si anak yang masih duduk di bangku sekolah Taman Kanak-Kanak.
“Kami berharap pelaku bisa segera ditangkap, agar tidak ada korban-korban lainnya. Kami saja orang tua tidak sanggup menghadapi kejadian ini, apalagi anak-anak. Kami yakin dan percaya bahwa Polres Tanjungbalai dapat menegakkan keadilan bagi kami masyarakat,” Ibu korban berharap. (SC-HNS)