Sumutcyber.com, Medan – Guna mencegah penularan demam berdarah dengue (DBD), petugas dari Dinas Kesehatan Kota Medan didampingi Kepala Lingkungan XI, Kelurahan Siti Rejo II, Kecamatan Medan Amplas, melakukan pengasapan atau fogging di beberapa lokasi di Lingkungan XI, Kelurahan Siti rejo II, Kecamatan Medan Amplas, Senin (27/6/2022).
Gaya girsang petugas dari Puskesmas Medan Amplas menjelaskan, fogging dilakukan karena di wilayah sekitar terdapat warga yang terindikasi terserang penyakit DBD. Fogging ini menyasar ke rumah-rumah warga dan pekarangan yang dimungkinkan menjadi sarang nyamuk Aedes Aegypti.
“Fogging dilakukan apabila ada di suatu lokasi terdapat kasus positif DBD. Kemudian dari pihak puskesmas melalui petugas survailans dan petugas sanitarian akan melakukan penyelidikan epidemiologi (PE) ke lokasi atau ke rumah orang yang dinyatakan posistif tersebut. Apabila ditemukan tanda-tanda adanya nyamuk atau jentik Aedes yang menjadi faktor penular virus DBD, nanti melalui Kepling akan menginformasikan kepada warga radius 100 meter untuk dilakukan gotong royong terlebih dahulu yang bertujuan membersihkan lingkungan sebelum dilakukan fogging,” jelasnya.
Pihaknya mengingatkan warga untuk aktif melakukan pencegahan agar tidak terserang DBD. Karena peran masyarakat lebih penting dalam upaya memberantas nyamuk Aedes Aegypti melalui gerakan 3M (menutup, menguras dan mengubur) alat-alat yang menampung air.
“Ingat, fogging itu hanya membunuh nyamuk dewasa. Jentik-jentik yang ada di air tidak bisa difogging, sehingga masih mungkin nantinya berkembang biak menjadi nyamuk dewasa,” terangnya.
Didi susanto tarigan Kepling Lingkungan XI Menambahkan, Agar tidak terjangkit DBD, harus melakukan pencegahan, seperti membersihkan rumah, tumpukan baju, genangan air, dan tempat-tempat berdebu, nyamuk akan bertelur di tempat yang kotor dan lembab.
“Dia mengharapkan seluruh warga masyarakat agar selalu menjaga kebersihan lingkungan dan rutin mengadakan gotong royong, membersihkan saluran parit sehingga dapat memberantas sarang nyamuk yang banyak bersarang di genangan air dan sampah,” jelasnya. (Nas)