Sumutcyber.com, Medan – Launching dan bedah buku “Kebijakan dan Perencanaan Sosial di Indonesia” berlangsung sukses, di Sisha Room, Hotel Madani, Jalan Sisingamangaraja Medan, Rabu (24/3/2021).
Bupati Batubara, Ir. H Zahir, MAP, Rektor UMSU, Dr Agussani, MAP dan Kepala Lembaga Layanan Pendidikan Tinggi (LLDikti) Wilayah I Prof Dr Ibnu Hajar, MSi mengapresiasi atas launching dan bedah buku karya dosen Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) UMSU Dr Muhammad Yusri MSi
dan Drs H Syaiful Syari, MM.
Hadir dalam bedah buku itu, Guru Besar Unimed Prof Dr Effendi Napitupulu, MPd, Dr dr Umar Zein, Dr Indra Nasution, tokoh wanita dan peduli sosial, Yenni Darmawan.
Sementara pembeda buku, tampil Dosen Pascasarjana USU Parapat Gultom, PhD dan Wakil Rektor III UMSU Dr Rudianto, MSi.
Penulis buku Drs Syaiful Syafri, MM mengatakan, dirinya bersama Dr Mohd Yusri pernah sama-sama di birokrat, pernah mengambil kebijakan dan melakukan gerakan perencanaan.
“Saya pernah memutus kebijakan sosial saat menjadi Pj Bupati Batubara, dan Kepala Dinas Sosial Sumut,” ucap Syaiful Syafri.
Dia mengatakan, buku yang membahas kebijakan dan perencanaan sosial di Indonesia tergolong langka. Kalau pun ada ditulis pada kurun waktu yang sudah cukup lama, dan ceritanya hanya terkait filsafat. Sedangkan buku kebijakan sosial lebih kepada kebijakan publik semata.
Untuk itu, Syaiful Syafri dan Mohd Yusri pun akhirnya sepakat menerbitkan buku “Kebijakan dan Perencanaan Sosial di Indonesia”.
Mohd Yusri menambahkan, buku ini terdiri dari 7 bab dengan 215 halaman. Isinya menyangkut pemahaman tentang kebijakan sosial di Indonesia, memahami kebijakan, kebijakan sosial, memahami perencanaan secara umum, pembangunan kesejahteraan sosial.
Dosen FISIP UMSU ini mengatakan, seiring dengan pembangunan ilmu pengetahuan dan teknologi, tidak membuat penyandang masalah kesejahteraan lantas hilang, malah diikuti dengan varian baru.
“Faktor globalisasi, penyandang kesejahteraan sosial malah baru, ada penggunaan NAPZA, permasalahan broken home dan pergaulangan bebas. Lain lagi penyandang masalah kesejahteraan untuk anak-anak. Ini permasalahan yang terdapat juga dalam buku ini,” kata Yusri.
Rektor UMSU, Dr Agussani, MAP mengapresisasi launching dan bedah buku”Kebijakan dan Perencanaan Sosial di Indonesia” itu. Apalagi buku tersebut juga dituliskan bagaimana kiat sukses Bupati Batubara, Ir. Zahir, MAP yang merupakan alumni UMSU dalam mengurangi angka kemiskinan dan mengembangkan SDM anak peserta PKH untuk melanjutkan pendidikan tinggi ke UMSU.
Menurut Agussani, banyak sarjana sosial yang berhasil dan merupakan sosial work yang ulung sehingga para alumni tidak diragukan lagi dalam memimpin pemerintahan. “Saya yakin apa yang disampaikan pembedah karena memang social work, bagaimana membantu dan orang lain bisa keluar dari bantuan tersebut dan orang lain juga terbantu lagi, itulah yang luar biasa,” kata Rektor UMSU.
Pembeda buku, Parapat Gultom, PhD mengatakan kedua penulis pada awalnya adalah praktisi dan kemudian jadi akademisi. Inilah warna yang berbeda karena memang keduanya adalah mantan pejabat.
“Apa yang menjadi keistimewaan buku? Yakni ditulis berdasarkan fakta lapangan, bukan konsep teoritis semata. Banyak buku dikembangkan oleh teori, tapi beranjak dari persoalan aktual di lapangan. Lokus Indonesia. Banyak buku yang ditulis para penulis nuansa luar negeri. Tetapi, buku ini nuansa Indonesia dan persis dilihat dari persoalan sehari-hari. Hasil pengalaman penulis pelaku dan pemerhati kessos,” kata Agussani.
Dr Rudianto sebagai pembedah menyarankan, masukan penting dalam buku ini melihat perkembangan ke depan terkait penyandang masalah sosial, tidak semata-mata persoalan ekonomi, tetapi berkaca apa yang dipikirkan banyak ahli.
“Penyandang masalah sosial adalah generasi milenial, generasi Z, dan tidak seperti yang kita hadapi pada masa lalu. Maka, ini masukan terhadap perbaikan buku ini ke depannya,” kata Wakil Rektor III UMSU ini.
Bupati Batubara, Ir. H Zahir, MAP juga sangat mengapresiasi buku ini. Bahkan, untuk mendukung buku ini dipasarkan dan bisa menjadi referensi bagi para pengambil kebijakan di Batubara, maka dirinya meminta sebanyak 1.500 eks untuk dicetak dan dibagikan ke Batubara.
Terkait penyandang sosial, dirinya memang berprinsip persoalan kemiskinan adalah persoalan kesenjangan. Kategori miskin pun bisa dipandang dari berbagai sudut pandang. Makanya, untuk mengurangi angka kemiskinan tidak memberi umpan tetapi lebih kepada memberi kail.
“Apa yang dilakukan dengan menyekolahkan anak-anak Batubara peserta Program Keluarga Harapan (PKH) ke pendidikan lebih tinggi ke UMSU sebagai upaya menyelesaikan persoalan-persoalan sosial di Kabupaten Batubara,” ujar alumni UMSU ini
.
Kepala LLDikti Wilayah I.Sumut Prof Dr Ibnu Hajar, MSi mengatakan, tranformasi perguruan tinggi dengan program Merdeka Belajar Kampus Merdeka spiritnya adalah transformasi. UMSU sudah melakukan itu.
“Transformasi adalah persoalan lulusan yang holistik tidak hanya bermutu saja,” kata mantan Rektor Unimed ini.
Ibnu Hajar sangat mengapresaisi langkah UMSU yang kini menjadi role model kampus berprestasi. Melalui UMSU Press, dirinya akan menyampaikan kepada dosen-dosen PTS ternyata ada penerbit perguruan tinggi yang bagus, berkualitas, dan terjangkau.
Launching buku ditandai dengan penyerahan buku oleh Kepala UMSU Press Muhammad Arifin MPd kepada Bupati Batubara, Rektor UMSU, Kepala LLDikti, dan sejumlah tokoh yang hadir. (SC08)