Kematian Satu Keluarga Di Kalideres Jakarta Barat Masih Jadi Teka-teki

Satu keluarga ditemukan tewas dalam kondisi membusuk di rumahnya di Blok AC5 Nomor 7, Perumahan Citra Garden Satu Extension, Kalideres, Jakarta Barat. (Sumber: humas.polri.go.id)

Sumutcyber.com, Jakarta – Satu keluarga ditemukan tewas dalam kondisi membusuk di rumahnya di Blok AC5 Nomor 7, Perumahan Citra Garden Satu Extension, Kalideres, Jakarta Barat.

Mereka adalah suami istri Rudiyanto Gunawan (71) dan Renny Margaretha (68) bersama anaknya Dian Febbyana (42) serta Adik dari Rudi, Budiyanto Gunawan.(69).

Kapolres Metro Jakarta Barat, Kombes Pol Pasma Royce menduga satu keluarga itu meninggal dunia sudah lama tidak makan. Hal ini dikatakan Pasma usai menerima laporan hasil autopsi dari Rumah Sakit Polri Kramat Jati, Jakarta Timur.

“Lambung para mayat ini tidak ada makanan jadi bisa diduga berdasarkan pemeriksaan dari dokter bahwa mayat ini tidak ada makan dan minum cukup lama, karena dari otot ototnya sudah mengecil,” kata Pasma saat ditemui di Polres Metro Jakarta Barat, Jumat (11/11/2022).

Bacaan Lainnya

Kondisi Ekonomi Korban

Sementara itu, kerabat korban, Handoyo memberikan penjelasan terkait kematian empat anggota keluarganya di Kalideres Jakarta Barat.

Handoyo menerangkan, kondisi perekenomian keempat korban tidak tergolong sulit.

“Keluarga saya itu tidak terlalu sulit, jadi bukan kelaparan. Kemungkinan karena dia terlalu tertutup saja tidak berinteraksi kepada siapapun. Kalau memang dia kelaparan pasti dong bisa menghubungi keluarga,” terang Handoyo selaku ipar dari istrinya korban ibu RM saat dikonfirmasi, Sabtu (12/11/2022).

Sementara itu, Ris Astuti selaku adik dari korban RM menjelaskan jika dirinya terakhir berkomunikasi itu sekitar lima tahun yang lalu.

“Saya selaku adik korban saja jarang komunikasi apalagi sama orang lain, korban terlalu tertutup,” tuturnya dilansir dari laman Humas.polri.go.id, Minggu (13/11/2022).

Dirinya berkomunikasi paling hanya sekedar memberikan ucapan selamat ulang tahun saja. “Ya saya sama adik saya (korban) RM ini tidak ada masalah. Lami sering guyon lah ibarat layaknya seperti kakak dan adik,” tandasnya.

Di kesempatan yang sama, Kapolsek Kalideres Polres Metro Jakarta Barat AKP Syafri Wasdar menerangkan, pihaknya memastikan tidak ada sisa atau bekas makanan. Keterangan sementara, tidak ada makanan belum tentu menjadi penyebab kematian

Menurut dokter bahwa jenazah yang dilakukan pemeriksaan dalam kondisi memprihatinkan. Yaitu, tidak ada masuk makanan dua hari atau lebih sebelum meninggal.

Berdasarkan keterangan keluarganya, korban tidak pernah berkomunikasi dengan keluarga inti karena dia yang perempuan itu tujuh bersaudara. “Kemudian kemarin disampaikan bahwa tidak ditemukan sisa atau bekas makanan di lambung, itu keterangan sementara, ” ungkapnya.

Menurut dokter, bahwa jenazah yang dilakukan pemeriksaan dalam keadaan memang tidak masuk makanan dua hari atau lebih sebelum korban meninggal.

“Tidak ditemukan ada makanan bukan berarti kelaparan, bisa saja orang tersebut tidak mau makan atau tidak berusaha mencari makanan. Tapi keluarga itu memang tertutup dan tidak bersosialisasi ,” tutupnya.

Ditemukan Bedak dan Kapur Barus

Begitupun polisi masih menyelidiki di lokasi kasus penemuan mayat tersebut. Dalam pemeriksaan di lokasi ditemukan bedak bayi dan juga kapur barus di dekat jasad yang telah mengering.

Diduga, bedak bayi dan kapur barus sengaja diletakan di dekat jasad untuk menghilangkan bau.

Kapolsek Metro Kalideres, AKP Syafri Wasdar mengatakan dalam pemeriksaan di Tempat Kejadia Perkara (TKP) polisi menemukan bedak bayi dan kapur barus di sekitar jasad.

Menurut tim forensik yang memeriksa jasad telah mengering itu kapur barus dan bedak bayi untuk mengurangi bau tak sedap.

Bisa jadi yang meletakkan kapur barus dan bedak bayi itu orang yang meninggal-nya belakangan.

“Itu ditemukan ada beberapa bekas bedak bayi dan kapur barus, menurut dokter itu untuk menghilangkan bau,” ungkap Syarfi, Sabtu (12/11/2022).

Kematian empat orang sekeluarga itu menjadi teka-teki. Sebab, menurut dokter forensik yang melaku autopsi keempatnya tewas karena tidak ada asupan makanan. Mereka tewas dalam waktu berbeda-beda tidak bersamaan.

Kapolres Metro Jakarta Barat Kombes Pasma Royce mengatakan, kematian empat orang itu dipastikan tidak bersama-sama karena pembusukannya berbeda-beda. (SC03)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *