Jemaah Haji Rentan Kelelahan, Tersesat, Kaki Melepuh hingga Dehidrasi Selama di Madinah, Ini Tips Cegahnya!

Dr. Aris Yudhariansyah.

Sumutcyber.com, Medan – Fase keberangkatan jemaah haji Indonesia dari tanah air menuju Madinah sudah dimulai pada 4 Juni 2022, kemarin.

Mereka mendarat di Bandara Amir Muhammad bin Abdul Azis (AMA) Madinah yang berjarak sekitar 20-30 menit dari pondokan mereka di area Markaziah disekitar Masjid Nabawi.

Selama berada di Madinah, Tim Promosi Kesehatan PPIH Arab Saudi 2022 dr Aris Yudhariansyah menyebutkan, ada beberapa faktor resiko yang bisa dialami jamaah.

Pertama, kelelahan. Jamaah yang baru tiba dari perjalanan 9-11 jam dari tanah air, belum beristirahat walau sejenak, tapi sudah memaksakan diri untuk segera buru-buru ke Masjid Nabawi, sehingga resiko kelelahan bisa terjadi.

Bacaan Lainnya

Kedua, tersesat. Jamaah yang belum melakukan adaptasi dan identifikasi tempat pemondokan, sudah keluar dari hotelnya, buru-buru menuju masjid tanpa tahu dan hafal arah.

Ketiga, kaki melepuh. Menurut Aris, hal ini terjadi karena jemaah kehilangan alas kaki karena lupa menaruh atau salah keluar pintu masjid saat hendak pulang. “Akibatnya, jemaah tersebut harus pulang tanpa alas kaki di bawah terik dan lantai serta aspal yang panas yang mencapai 46 derajat Celcius,” kata Aris melalui pesan WhatsApp, Minggu (5/6/2022).

Faktor resiko keempat yang rentan dialami jamaah saat di Madinah adalah dehidrasi. Menurutnya, dehidrasi terjadi karena jemaah banyak melakukan aktivitas di luar ruangan, di mana suhu berkisar 43 – 46 derajat celsius dan kelembaban yang sangat rendah sehingga memudahkan terjadinya dehidrasi kepada jemaah.

Oleh karena itu, Aris yang juga menjabat Sekretaris BPBD Sumut ini, memberikan tips untuk mencegah faktor risiko tersebut. Tips ini juga dikeluarkan oleh Kementerian Kesehatan RI.

Pertama, saat sampai di hotel, diharapkan jemaah beristirahat sejenak memulihkan tenaga sebelum berangkat ke mesjid.

“Kedua, melakukan identifikasi jalur hotel menuju masjid,  lalu meminta kartu nama hotel dan menyimpannya di tas pasport, agar jika jemaah tersesat bisa menunjukkan ke petugas untuk ditunjukkan arah ke hotelnya,” sebut Aris Yudhariansyah.

Kemudian, dia meminta jamaah untuk membawa kantong kresek/tas kecil untuk menyimpan alas kaki dan membawanya masuk ke masjid sehingga jemaah tidak kehilangan alas kakinya.

“Senantiasa menggunakan APD (Alat Pelindung Diri) setiap beraktifitas diluar ruang seperti topi/payung, masker, kacamata. Dan terpenting, banyak minum, Jangan Tunggu Haus. Diharapkan jemaah minum air satu gelas tiap jam,” tutupnya. (SC03)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *