Sumutcyber.com, Toba – Puluhan warga dari 5 desa di Negeri Tambunan Kecamatan Balige Kabupaten Toba, yakni Desa Lumban Pea, Baruara, Lumban Gaol, Lumban Pea Timur dan Desa Tambunan Sunge menyampaikan aspirasi di halaman Kantor Cabang Dinas (Cabdis) Pendidikan Wilayah XIII Dinas Pendidikan Provinsi Sumut di Soposurung Balige, Kamis (22/2/2024).
Mereka mengeluhkan sulitnya anak didik di daerah itu diterima masuk di SMA Negeri.
Kehadiran massa yang turut didampingi masing-masing kepala desa, diterima Kepala Cabang Dinas (Kacabdis) Pendidikan Wilayah XIII Jhon Suhartono Purba didampingi sejumlah staf diantaranya Kepala Seksi SMK Samron Simanjuntak.
Di hadapan Kacabdis, Kepala Desa Lumban Gaol Edward Tambunan mengungkapkan, kehadiran para kepala desa mendampingi warga, sebagai wujud keseriusan pemerintah desa dalam memperjuangkan pemerataan pendidikan.
Edward mengungkapkan aksi ini dipicu oleh pemberlakuan Permendikbud RI No 1 tahun 2021 tentang Penerimaan Pendaftaran Didik Baru (PPDB) yang salahsatunya menerapkan jalur zonasi.
“Anak-anak kami sungguh sulit masuk menjadi siswa SMA Negeri. Sebab jalur zonasi tersebut tidak mencakup wilayah desa kami,” cetus Edward.
“Akibatnya, kami merasa terdiskriminasi dan terjolimi sebab wilayah desa kami tidak masuk zonasi. Oleh karenanya kami memohon regulasi ini ditinjau kembali dan berharap adanya kebijakan dari pemerintah untuk meninjau kembali regulasi tersebut. Sehingga warga kami dapat mengecap pendidikan yang merata untuk mencerdaskan anak-anak dalam mempersiapkan SDM yang unggul,” sambungnya.
Edward juga mengungkapkan, sebelumnya keluhan ini sudah disampaikan secara tertulis ke Cabdis, namun hingga saat ini pemerintah belum merespons. “Melalui kehadiran kami bersama warga saat ini, kami berharap pemerintah tanggap dan respon menyikapinya,” imbuh Edward Tambunan.
Hal senada disampaikan Kepala Desa Lumban Pea Timur Faber Tambunan. Dia berharap melalui aksi hari ini, kerinduan orangtua, anak didik dan masyarakat khususnya di daerah yang tidak tercover jalur zonasi di Toba mendapat perhatian serius dari pemerintah.
“Aksi hari ini karena kerinduan orang tua agar anknya tercover jalur zonasi SMA Negeri,” ujar Faber yang juga Wakil Ketua DPD APDESI Sumut ini sembari mengatakan, melalui APDESI, pihaknya akan berkordinasi dalam mewujudkan pemerataan pendidikan di Sumut.
Menanggapi kehadiran massa, Kacabdis Pendidikan Wilayah XIII Jhon Suhartono Purba menyebut, bahwa sebelumnya pihaknya sudah menyampaikan keluhan warga kepada Dinas Pendidikan Sumut, namun belum mendapatkan arahan dan petunjuk.
“Kehadiran bapak dan ibu hari ini juga akan kami sampaikan ke pimpinan, mudah-mudahan kami diberikan atensi dan petunjuk terkait hal ini,” ucap Jhon.
Dia juga menyebut, pihaknya selalu intens melakukan komunikasi dengan pimpinan dalam upaya meningkatkan pendidikan di Toba.
Dalam kesempatan itu, Jhon menguraikan juknis Permendikbud RI No 1 tahun 2021 tentang Penerimaan Pendaftaran Didik Baru (PPDB) yang menerapkan sistem jalur zonasi dan afirmasi dalam rekruitmen siswa baru SMA Negeri.
Aksi massa berjalan tertib dan aman. Usai mendengar pencerahan dari pihak Cabdis, massa seketika membubarkan diri. Tampak Kapolsek Balige Iptu Slamat Pasaribu bersama personil dan TNI setempat memonitoring berlangsungnya penyampaian aspirasi massa tersebut. (SC-JT)