RS Mitra Sejati dan PrimeOne School Jalin Kerja Sama Pelayanan Kesehatan

Sumutcyber.com, Medan – Rumah Sakit Mitra Sejati dan PrimeOne School menjalin kerja sama di bidang pelayanan kesehatan.

Kesepakatan perjanjian kerja sama itu ditandai dengan penandatanganan antara kedua institusi tersebut di salah satu ruangan di PrimeOne School Jalan AH Nasution, Selasa (25/5/2021) siang.

Bacaan Lainnya

Perjanjian kerja sama ditandatangani oleh Direktur Akademik PrimeOne School Dr. Fauziah Khairani Lubis, M. Hum dan Direktur RS Mitra Sejati dr H. Azwar Lubis MHA.

Fauziah Khairani mengatakan, pihaknya menjalin kerja sama dengan RS Mitra Sejati untuk memudahkan berobat ke rumah sakit tersebut bila ada kejadian yang urgent seperti siswa yang terjatuh atau terpeleset tiba-tiba saat bermain atau berolahraga.

“Siswa bisa dengan cepat ditangani secara medis, karena rumah sakit itu dekat dengan sekolah dan selama ini kami mendapat pelayanan yang baik dan cocok buat anak-anak,” ungkapnya.

Kemudian visi dan misi kita juga sama untuk meningkatkan kesehatan. Membuat orang bisa lebih sadar kesehatan. Apalagi masa pandemi masing-masing kita harus sadar menjaga diri agar terhindar dari Covid-19.

“Jadi semua satu dari yang kecil. Mudah-mudahan Indonesia dari yang kecil-kecil bisa mampu mengatasi pendemi dengan baik, ” tambahnya.

Sementara Direktur RS Mitra Sejati dr H. Azwar Lubis diwakili Business Development Manager  Donny Tahapary Dipi CIDESCO menjelaskan, kerja sama ini tentang pelayanan kesehatan untuk guru, karyawan, dan siswa.

“Saya melihat sekolah ini mempunyai visi tentang kesehatan itu dan mereka cukup care sehingga kalau dilihat mungkin baru beberapa sekolah saja yang care terhadap kesehatan siswa, karyawan, dan guru-gurunya. Nah MoU ini kita buat untuk kesehatan seluruh masyarakat sekolah,” tandasnya.

Pihaknya juga memberikan edukasi-edukasi bukan saja kecelakaan kerja atau saat berolahraga serta perjalanan menuju sekolah, tapi bagaimana mencegah atau bersahabat dengan Covid-19.

Selain itu bagaimana anak-anak mengetahui risiko tentang HIV/AIDS atau anak-anak yang mulai tumbuh besar dan dia mengenal jati dirinya terhadap ginetalia pribadi-pribadi mereka sendiri. “Secara keseluruhan biar mereka lebih mengetahui tentang kesehatan itu sendiri,” terangnya. (SC06)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *