oleh

Program JKN Bantu Ringankan Beban Ekonomi

-Sumut-154 Dilihat

Deliserdang – Setiap orang memiliki hak untuk menerima layanan kesehatan yang berkualitas, termasuk akses pada pencegahan, pengobatan, dan perawatan yang mendukung kesehatan fisik dan mental. Diperlukan program yang dapat menyediakan sistem kesehatan terjangkau dan mudah diakses oleh seluruh masyarakat Indonesia.

Program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) hadir untuk memberikan manfaat kesehatan bagi para pesertanya, terutama bagi mereka yang memiliki keterbatasan ekonomi. Melalui JKN, peserta dapat mengakses layanan medis di berbagai fasilitas kesehatan, seperti rumah sakit, puskesmas, dan dokter umum yang bekerja sama.

Nyititis, warga Tanjung Morawa, adalah salah satu peserta Program JKN yang terbantu dengan program ini. Karena keterbatasannya dalam mengakses layanan berbasis teknologi digital, Nyititis mendatangi langsung Kantor BPJS Kesehatan Cabang Lubuk Pakam di Deli Serdang untuk mengurus perpindahan Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama (FKTP), didampingi tetangganya, Suhartini.

“Program JKN sangat membantu saya dalam pengobatan sehingga saya tidak perlu mengeluarkan biaya besar untuk membeli obat. Kondisi ekonomi kami saat ini sulit, untuk makan saja sudah susah. Dengan JKN, saya terbantu dalam pembiayaan berobat dan mendapatkan layanan yang baik,” ungkap Nyititis.

Nyititis juga mengapresiasi pelayanan yang diterimanya di BPJS Kesehatan Cabang Lubuk Pakam. Pelayanan yang diberikan, menurutnya, sangat baik, ramah, nyaman, dan cepat. Ia merasa tidak perlu menunggu terlalu lama untuk mendapatkan layanan. “Petugasnya ramah dan menjelaskan dengan baik hingga saya paham,” tambahnya.

Ia berharap agar akses informasi di daerah-daerah yang sulit dijangkau dapat ditingkatkan dengan menghadirkan layanan administratif dan sosialisasi hingga ke pelosok desa.

Suhartini, yang menemani Nyititis, merasa perlu mendampingi karena minimnya pemahaman tetangganya itu tentang JKN. Nyititis bahkan tidak tahu apakah dirinya sudah terdaftar sebagai peserta JKN atau tidak, sehingga sering kali enggan pergi berobat karena khawatir akan biaya.

Setelah bertanya langsung di kantor BPJS, Suhartini memastikan bahwa Nyititis terdaftar sebagai peserta JKN segmen Penerima Bantuan Iuran (PBI) dari pemerintah. Ia juga membantu Nyititis memilih FKTP yang lebih dekat dengan domisilinya. Dukungan lingkungan ini membuat Nyititis lebih mudah memanfaatkan JKN untuk kebutuhan kesehatannya.

“Saya berharap BPJS Kesehatan lebih aktif mengadakan penyuluhan agar masyarakat memahami hak dan kewajibannya. Masih banyak di pedesaan yang tidak tahu tentang JKN. Kami juga berharap perangkat desa bisa membantu menyebarkan informasi yang penting bagi masyarakat,” ujar Suhartini.

Menurutnya, penyuluhan BPJS di daerah terpencil akan mengurangi kesalahpahaman dan meningkatkan kepatuhan masyarakat terhadap aturan JKN. Ini akan berdampak positif bagi kesehatan masyarakat secara keseluruhan, serta membantu mengurangi kesenjangan akses kesehatan antara kota dan desa.

“Terima kasih, BPJS sangat membantu rakyat kecil seperti kami. Semoga BPJS selalu ada untuk membantu masyarakat,” tutup Nyititis. (SC03)

Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *