PPKM Kota Medan Naik, dari Level 1 ke 2

Kepala Dinas Kesehatan Kota Medan, Dr Taufik Ririansyah (kiri) didampingi Kabid P2P Dr Muthia Nimphar MARS danKepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinas Kesehatan Kota Medan, dr Pocut Fatimah Fitri di ruang kerjanya, Selasa (4/1/2022). Sumutcyber/Ist
Termakan Hoaks, Vaksinasi Lansia Baru 53 Persen

Sumutcyber.com, Medan -Statusn Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Kota Medan naik, dari level 1 ke 2.

“Kita naik ke level 2 PPKM  pada perpanjangan status pandemi ini. Belum tercapainya cakupan vaksinasi Lansia dan adanya kasus Omicron menjadi penyebabnya,” ungkap Kepala Dinas Kesehatan Kota Medan, Dr Taufik Ririansyah didampingi dua Kabid P2P  Dr Muthia Nimphar MARS dan Kasi PTM dan Kesehatan Jiwa dr. Pocut Fatimah Fitri, MARS di ruang kerjanya, Selasa (4/1/2022).

Katanya, kalau melihat trend kasus, kasus Covid-19 di Kota Medan memang mengalami penurunan. Namun sebutnya karena kemarin ada kasus Omicron jadi untuk antisipasi maka levelnya dinaikkan lagi. Meski sebutnya juga kasus Omicron di Medan hanya suspeck dan setelah di tracing ke orang yang kontak erat hasilnya dikatakan negatif. Kendati demikian pihaknya tetap mengirimkan sampelnya ke Jakarta.

“Semua hasilnya negatif, namun tetap kita kirimkan ke Jakarta. Mudah mudahan hasilnya negatif juga,” ucapnya.

Bacaan Lainnya

Saat ini, lanjutnya, vaksinasi Lansia masih 53 persen. Penyebabnya ia mengaku sudah berusaha mencari dan menyisir Lansia. Masih minimnya vaksinasi Lansia ini kebanyakan karena ada yang tidak mau, takut, dan termakan hoaks. Apalagi sebutnya Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi (KIPI) pada vaksinasi Lansia hanya kecil itupun KIPI ringan.

“Ini kita terus menyisir. Kita juga dibantu oleh BIN dengan memberi bantuan sembako agar para lansia mau divaksin,” ujarnya.

Untuk mengejar target ini pihaknya akan gencar melanjutkan vaksinasi di faskes -faskes. “Karena dengan vaksinasi akan lebih aman kesehatannya di pandemi ini , ada 4 jenis vaksin di faskesĀ  yaitu Sinovac, AstraZeneca, pfizer, moderna dan untuk stok vaksinĀ  cukup,” tandasnya. (SC03)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *