Sumutcyber.com, Sibolangit – Satu pohon mahoni tumbang ke badan Jalan Jamin Ginting Km 32, Jumat (25/12/2020), sekitar pukul 23.30 WIB. Tumbangnya pohon tersebut akibat hujan turun dengan durasi cukup lama di kawasan Desa Bingkawan, Kecamatan Sibolangit.
Kapolsek Pancurbatu melalui Kanit Lantas Polsek Pancurbatu Iptu Sehat Sinulingga mengatakan antrian panjang arus lalulintas atau terjadi kemacetan sekitar 1 Km dari lokasi kejadian.
“30 menit pasca pohon tumbang, petugas dibantu masyarakat dengan alat senso langsung evakuasi pohon mahoni hingga pagi tadi baru selesai,” kata Iptu Sehat, Sabtu (26/12/2020).
Selanjutnya, dalam proses evakuasi pohon, baru bisa dilakukan mengatur arus lalulintas dengan cara buka tutup. “Arus lalulintas dari pagi hingga saat ini sudah bisa dilakukan 2 arus yang sebelumnya dilakukan buka tutup,” ujarnya.
Ia mengatakan dalam kejadian ini tidak ada memakan korban jiwa, namun ada 1 unit mobil pickup dan 2 mobil pribadi yang tertimpa cabang batang pohon. “Kondisi ketiga mobil itu hanya mengalami kerusakan ringan di bagian belakang mobil masing-masing,” sebutnya.
Ia mengatakan pasca pohon tumbang ke badan jalan nasional itu, tanahnya langsung ambruk ke bawah sedalam 2 meter. “Karena tanahnya ambruk ke bawah kelihatan terjadi longsor di lokasi pohon tumbang, kedalamannya paling 2 meter,” ungkapnya.
Sementara itu, pengguna jalan Leo Bastari Bukit meminta balai Badan Besar Pelaksanaan Jalan Nasional (BBPJN) II Medan segera memperbaiki tanah yang telah ambruk di lokasi pohon tumbang. Apabila tidak segera diperbaiki, arus lalulintas Medan-Karo terancam putus.
“Tanah pohon yang tumbang langsung beramnya badan Jalan Jamin Ginting, sebelahnya jurang, sehingga tidak ada lagi pondasi badan jalan. Kalau hujan terus turun, otomatis tanah yang di bawah badan jalan akan ikut amblas dan arus lalulintas Medan-Karo terputus,” tuturnya.
Sedangkan Camat Sibolangit Febri E Gurusinga SSTP MSP mengaku begitu mengetahui hal ini, langsung berkomunikasi dengan BBPJN agar tau langkah-langkah pencegahan yang dilakukan untuk antisipasi dampak lebih parah. Terlebih volume kendaraan yang diprediksi meningkat di akhir tahun ini.
“Kalau tidak cepat ditangani dengan cuaca saat ini bisa terjadi arus lalulintas Medan-Karo terancam putus, karena sebelah badan jalan itu jurang, tidak ada lagi penahannya. Secara lisan sudah disampaikan ke balai jalan dan dijawab dari pihak balai jalan yang marga Ginting, oke pak,” katanya. (SC03)