Sumutcyber.com, Sergai – Petani di Kampung Manggis Desa Mangga Dua, Kecamatan Tanjung Beringin, Serdang Bedagai (Sergai) mulai merasakan manfaat normalisasi Sungai Belutu. Salah satunya air sungai sudah tidak meluap masuk ke areal persawahan mereka. Petani setempat pun optimis bisa panen dua kali selama satu tahun.
Kepada Wartawan, Rabu (1/6/2022), Budi selaku Kepala Desa Mangga Dua mengatakan manfaat normalisasi Sungai Belutu kini sudah dirasakan masyarakat khususnya petani. Di mana air sungai sudah tidak masuk keareal persawahan baik sedang pasang besar maupun pasang surut.
Lanjut Budi, petani di Kampung Manggis dalam setahun hanya bisa 1 kali tanam bahkan masih ada sama sekali lahannya tidak di manfaatkan karena terus tenggelam akibat air sungai. Begitu pula dengan hasil panen yang sangat tidak memuaskan petani.
“Saya hitung ada sekitar 150 hektar lahan sawah yang menerima manfaat normalisasi ini dan sudah terbukti beberapa kali pasang besar air sudah tidak masuk lagi ke areal sawah. Kami optimis tahun ini petani Kampung Manggis bisa panen dua kali dalam setahun dengan hasil lebih baik,” papar Budi.
Terpisah, Syaifuddin Ketua Komunitas Masyarakat Peduli dan Pecinta Sungai ( KOMPPAS) Kab Sergai juga sebagai pengawas panitia lapangan mengatakan, normalisasi sungai belutu tahap 1 sudah hampir mencapai 4000 meter kemungkinan dua hari kedepan tahap 1 sudah selesai. Sungai belutu tadinya menyempit dan dangkal kini sudah melebar mencapai 50 hingga 60 meter.
Selain manfaat dirasakan petani juga di rasakan oleh para nelayan yang bergantung pada pasang surutnya air.” Jika air surut maka sampan nelayan tidak bisa lewat dan saat ini air surut maupun pasang sampan nelayan sudah bisa melintas,” papar Syaifuddin
Disisi lain dengan lebarnya sungai maka dapat menampung debit air dengan jumlah banyak, hingga kemungkinan banjir dihulu semakin kecil dan berkurang. Namun kata Saypuddin masih ada kendala di daerah Sungai Rejo dan Pelintahan yang kini belum ternormalisasi karena terdapat permukiman warga hingga terjadi penyempitan sungai.
“Ada sekitar 20 rumah warga yang berada di pinggir DAS dan ini menjadi kendala, begitu juga akses masuk alat berat juga sulit,” papar Syaifuddin
Sebelumnya Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Pappeda) Kab Sergai Rusmiani Purba SP. M.Si kepada wartawan mengatakan normalisasi sungai Belutu merupakan kerjasama Pemerintah Kabupaten Sergai bersama Forum Tanggung Jawab Sosial Lingkungan Perusahaan (TJSLP).
Normalisasi itu lanjut Rusmiani Purba sudah cukup lama diharapkan masyarakat. Lewat sinergi pimpinan kepala daerah guna mensukseskan visi misi Bupati Sergai H. Darma Wijaya dan Wabup Sergai H. Adlin Tambunan kolaborasi dengan pihak perusahaan dalam hal mengatasi masalah dan persoalan di Kabupaten Sergai hingga sungai Belutu dapat di normalisasi.
“Ada 20 perusahaan yang terlibat dalam aksi ini lewat alokasi dana CSR-nya masing-masing dan normalisasi, jika manfaatnya sudah dirasakan masyarakat, artinya apa yang telah di perbuat pemerintah telah berhasil,” papar Rusmiani Purba. (SC-Zul)