Peserta UKBI Berpakaian Adat Terbanyak
Sumutcyber.com, Medan – Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sumatera Utara (Sumut) berhasil meraih dua rekor sekaligus dari Museum Rekor Dunia Indonesia (MURI), yaitu kategori Peserta Terbanyak Mengikuti Uji Kemahiran Berbahasa Indonesia (UKBI) dan Peserta UKBI Terbanyak Yang Menggunakan Pakaian Adat
UKBI yang dilaksanakan oleh Dinas Pendidikan Provinsi Sumut bersama dengan Balai Bahasa Sumut, secara langsung dan daring di Aula Tengku Rizal Nurdin, Rumah Dinas Gubernur, Jalan Sudirman, Medan, Kamis (28/10/2021).
UKBI digelar secara serempak di 33 kabupaten/kota se-Sumut melibatkan 5.000 pelajar setingkat SLTA. Ujian dilakukan dalam beberapa tahapan sejak pagi. Pemecahan rekor MURI ini diadakan dalam rangka memperingati Hari Sumpah Pemuda.
Gubernur Sumut Edy Rahmayadi menerima langsung piagam Rekor MURI tersebut yang diserahkan Senior Manager MURI Yusuf Ngadri. Gubernur menyampaikan, Sumut memiliki beragam budaya dan bahasa. Begitu pula dengan Indoensia yang memiliki ragam budaya dan bahasa. Namun, meski berbeda dan beragam, Bangsa Indonesia diikat oleh Bahasa Indonesia.
“Itu hebatnya Indonesia, bisa menyatukan perbedaan yang ada, begitu beragamnya kita, diikat oleh Bahasa Indonesia,” ujar Gubernur, yang mengenakan teluk belanga.
Gubernur mengatakan, setiap orang harus membesarkan Bahasa Indonesia dan kegiatan UKBI tersebut diharapkan dapat terus diadakan, sehingga dapat menumbuhkan sifat bangga berbahasa Indonesia. “Memang ini kalau tidak kita besarkan, siapa lagi yang membesarkannya, ” katanya.
Sementara itu, Kepala Balai Bahasa Sumut Maryanto meyampaikan, UKBI menggambarkan hasil kompetensi peserta. Kompetensi itu menunjukan kemampuan peserta dalam berbahasa Indonesia, baik lisan maupun tulis.
Dikatakannya, kegiatan pemecahan rekor tersebut bertujuan untuk meningkatkan sikap positif, bangga di kalangan generasi muda terhadap penggunaan Bahasa Indonesia secara baik dan benar. Selain itu, kegiatan itu juga menunjukan beragamnya kebhinekaan bangsa dalam busana daerah khususnya di Sumut.
“Dipilihnya peringatan Sumpah Pemuda lantaran pada saat itu Bahasa Indonesia sebagai bahasa persatuan tercantum di dalam teks Sumpah Pemuda, ” kata Maryanto.
Turut hadir Kepala Dinas Pendidikan Sumut Syaifuddin dan Plt Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika Sumut Abdul Azis. (SC02)