Medan – Setelah penantian panjang selama 20 tahun, cabang olahraga tenis meja Sumatera Utara akhirnya berhasil meraih medali di Pekan Olahraga Nasional (PON). Momen bersejarah ini terjadi pada PON XXI Aceh-Sumut 2024 yang berlangsung di GOR Angsapura Medan, Selasa (17/9/2024) sore.
Medali perunggu yang ditunggu sejak PON 2004 di Sumatera Selatan dipersembahkan oleh pasangan ganda putri, Amanda/Nida, di babak semifinal. Meski demikian, pasangan Sumut ini gagal melaju ke final setelah kalah 0-3 dari pasangan DKI Jakarta, Mira/Rina.
Ketua Umum Pengprov Persatuan Tenis Meja Indonesia (PTMSI) Sumatera Utara, Nanda Berdikari Batubara, mengapresiasi pencapaian ini setelah penyerahan medali. Menurutnya, prestasi tersebut sudah lama dinantikan oleh masyarakat Sumatera Utara.
“Ini pertama kalinya dalam 20 tahun tenis meja Sumut kembali bersinar,” ungkap Nanda.
Nanda juga menyinggung soal kurangnya perhatian dari para ketua sebelumnya dalam pembinaan cabang olahraga tenis meja. “Kalau ketua cabor tidak fanatik terhadap bidangnya, pasti tidak akan berkembang. Seorang ketua harus memiliki semangat tinggi dalam bidang yang digelutinya. Kami sebagai pengurus tidak menerima gaji, tetapi kepuasan kami terletak pada prestasi dan kesuksesan kejuaraan yang kami gelar,” tambahnya.
Lebih lanjut, Nanda berharap agar ke depan, calon gubernur Sumut bisa lebih memperhatikan dan meratakan pembinaan semua cabang olahraga. Hingga saat ini, cabang tenis meja di Sumut masih belum memiliki fasilitas gedung latihan permanen yang disediakan pemerintah.
“Kami berharap gubernur terpilih nanti dapat memberikan perhatian lebih kepada cabang tenis meja. Sangat disayangkan, hingga kini Sumut belum memiliki gedung khusus untuk tenis meja,” ujarnya.
Nanda menjelaskan bahwa selama ini, pelatda PON 2024 masih menggunakan gedung miliknya di Jalan Padi Raya Pasar 5 Tembung, yang awalnya merupakan lapangan futsal sebelum diubah menjadi GOR tenis meja.
“Sebelum menjabat sebagai Ketua Pengprov Tenis Meja Sumut, saya sudah memiliki gedung futsal, yang kemudian saya ubah menjadi gedung tenis meja,” tuturnya.
Untuk meningkatkan pengalaman dan jam terbang para atlet, PTMSI berkomitmen untuk rutin menggelar kejuaraan daerah guna mencetak bibit-bibit atlet tenis meja unggulan di Sumatera Utara. (SC02)