oleh

Pemkab Toba Geser Satu Unit Damkar ke Habinsaran Gantikan Unit yang Sedang Diperbaiki

-Sumut-727 Dilihat

Toba – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Toba menggeser satu unit mobil pemadam kebakaran (Damkar) dari Pos Balige ke Pos Kecamatan Habinsaran. Pergeseran ini dilakukan karena unit Damkar yang sebelumnya siaga di Habinsaran sedang dalam perbaikan.

Langkah ini diambil setelah kebakaran hebat melanda Parsoburan, Kecamatan Habinsaran, pada Minggu (2/2/2025), yang menghanguskan sembilan rumah. Upaya pemadaman terkendala karena unit Damkar di lokasi tidak dapat digunakan, sehingga petugas harus mengerahkan unit dari Pos Balige. Namun, jarak yang cukup jauh menyebabkan api cepat merembet ke rumah-rumah sekitar.

Kasatpol PP Toba, Harianto Butarbutar, mewakili petugas Damkar, menyampaikan permohonan maaf atas keterlambatan dalam penanganan kebakaran tersebut.

“Kami berharap keluarga korban diberikan kekuatan dan ketabahan atas musibah ini. Ke depan, kami akan lebih mengoptimalkan pelayanan pemadam kebakaran di Kabupaten Toba,” ujar Harianto, Senin (3/2/2025).

Keterbatasan Unit Damkar

Harianto mengungkapkan bahwa keterbatasan jumlah unit Damkar di Kabupaten Toba menjadi tantangan tersendiri dalam pelayanan. Dari total lima unit yang dimiliki, hanya tiga yang dalam kondisi siap operasional, sementara dua lainnya sedang dalam perbaikan.

Sebaran unit Damkar di Kabupaten Toba adalah sebagai berikut:

Pos Balige: 3 unit (1 unit dalam perbaikan)

Pos Kecamatan Porsea: 1 unit

Pos Kecamatan Habinsaran: 1 unit (sedang dalam perbaikan)

Karena unit di Habinsaran tidak dapat digunakan, Pemkab Toba memutuskan untuk menggeser satu unit dari Balige guna mengantisipasi potensi kebakaran di Kecamatan Habinsaran, Borbor, dan Nassau (Habornas).

“Unit Damkar yang dipindahkan ke Habinsaran memiliki kapasitas 4.000 liter air. Sementara itu, di Pos Balige kini hanya tersedia satu unit dengan kapasitas 10.000 liter, dan di Pos Porsea satu unit berkapasitas 4.000 liter,” jelas Harianto.

Harianto juga mengimbau masyarakat untuk lebih waspada terhadap potensi kebakaran dengan memperhatikan kondisi peralatan rumah tangga yang dapat memicu percikan api. Selain itu, warga diminta tidak membakar sampah, hutan, atau lahan secara sembarangan agar tidak terjadi kebakaran yang lebih besar. (SC-JT)

Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *