Sumutcyber.com, Medan – Pasca operasi pemisahan, kondisi bayi kembar siam Adam dan Aris stabil di Ruang ICU Anak RSUP H. Adam Malik, Kamis (21/1/2021). Tim medis melakukan pemantauan secara ketat terhadap kondisinya, bahkan dokter spesialis anak menginap di RS milik Kementerian Kesehatan untuk menjaga kedua bayi.
“Karena kami tidak mau terjadi perburukan kondisi jadi memang harus dijaga ketat. Kita jaga dengan sangat maksimal dan tidak terlepas dari penjagaan perawat- perawat yang mengawal kami semua,” kata salahsatu dokter tim operasi DR dr Erjan Fikri M.Surg, SpBA (K) saat konferensi pers.
Hadir dalam konferensi tersebut, Sekretaris Tim Penanganan Bayi Kembar Siam dr Rizky Adriansyah SpA (K), Prof DR H Guslihan Dasa Tjipta SpA(K), DR dr Erjan Fikri M.Surg, SpBA (K), dr Yutu Solihat, Sp.An, KAKV, dr Utama Abdi Tarigan , Sp.BP – RE (K) serta Direktur Utama RSUP HAM dr Zainal Safri SpPD-KKV SpJP (K).
Dr. Erjan juga mengatakan, operasi pemisahan yang dilakukan lumayan lebih lama sampai 10 jam. Ia juga meminta doa masyarakat semoga semuanya berjalan baik. Karena secara teoritis, paparan pembiusan dan tindakan yang lebih lama itu akan lebih banyak memancing reaksi inflamasi.
“Hal itu tidak bisa dielakkan. Karena kondisi livernya yang menempel lebih tebal dan lebih lama harus memisahnya. Dan yang sulitnya, liver ini seperti gabus tidak dengan mudah dihentikannya perdarahannya. Jadi, Alhamdulillah para direktur kami mempersiapkan semua ornamen mulai dari tusa, harmonic couple, argon, ini gasnya tidak gampang didapat, sehingga begitu lebar yang kami belah, Alhamdulillah dapat kami selesaikan,” ungkapnya.
Sedangjan dr Rizky, mengatakan pihaknya masih memantau 3×24 jam pasca dilakukannya operasi pemisahan pada bayi laki-laki miliknya Nur Rahmawati (26) dan Supono (32).
“Pemantauan yang kita lakukan lebih ketat, sehingga informasi yang sangat teknis kita juga tidak bisa sampaikan. Hanya saja lantaran kita lakukan operasi di masa pandemi maka operasi kali ini tim menggunakan Alat Pelindung Diri (APD) yang lebih lengkap. Bahkan seluruh tim medis kita swab dulu, baru kita lakukan tindakan,” terang dr Rizky.
Dia mengakui, operasi ini cukup lama, karena defeknya cukup besar. Defeknya itu mungkin setara dengan bayi Sahira – Fahira yang ditangani pada 2017 silam.
Seperti diketahui, Tim medis Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) Haji Adam Malik berhasil melakukan pemisahan pada bayi kembar siam, asal Labuhan Batu bernama Adam dan Aris pada Rabu 20 Januari 2021sekitar pukul 17.40 WIB.
Operasi pada bayi berusia 1 tahun 1 bulan ini dilaksanakan oleh tim yang diketuai oleh Prof dr Guslihan Dasa Tjipta SpA(K), dengan melibatkan sekitar 50 orang tenaga medis yang terdiri dari beberapa dokter sub spesialis, terutama dokter spesialis bedah anak, dokter spesialis anesthesi pediatrik, dan dokter spesialis anak.
Operasi pemisahan bayi kembar siam Adam dan Aris menjadi yang keempat kalinya dilakukan di RSUP HAM. Sebelumnya, tim dokter dari rumah sakit terakreditasi Joint Commission International ini sudah berhasil memisahkan bayi kembar siam Mariana-Mariani asal Aceh Timur pada tahun 2005, Sahira-Fahira dari Asahan (2017) dan Adam-Malik dari Tapanuli Utara (2019). (SC03)