oleh

Museum Alquran Sumut Luncurkan Pembuatan Mushaf Alquran Iluminasi Alquran Kuno

-Medan-81 Dilihat

MEDAN – Museum Alquran Sumatera Utara (Sumut) meluncurkan pembuatan Mushaf Alquran Sumatera Utara. Mushaf ini ditulis tangan dengan hiasan atau iluminasi yang diambil dari Alquran kuno koleksi museum yang sudah berusia ratusan tahun.

Mushaf tersebut dilaunching oleh Ketua Dewan Pembina Museum Alquran Prof. Sabrina di Museum Alquran, Komplek Gedung Serbaguna, Jalan Williem Iskandar, Kabupaten Deliserdang, Selasa (25/3). Mushaf ditulis tangan pada kertas khusus terbuat dari serat kayu berukuran 80×100 cm, untuk selanjut dicetak untuk disebarluaskan.
“Ini adalah cita-cita sejak Museum Alquran berdiri. Karena museum ini selain menjaga peninggalan alquran kuno, namun juga dapat memproduksi Mushaf Alquran. Mushaf ini dibuat langsung dari tulisan tangan dihiasi iluminasi yang indah,” kata Sabrina.

Dijelaskannya, penulisan mushaf berdasarkan warisan alquran kuno dari Sumut juga bagian dari upaya pelestarian. “Kita menulis di kertas yang berasal dari kulit kayu, serat kayu. Sehingga tulisan mushaf dari tangan ini tetap akan ada hingga ratusan tahun ke depan. Sama seperti mushaf yang ditemukan ratusan tahun sebelumnya,” katanya.

Kepala Museum Alquran Sumut Prof Dr Ichwan Azhari mengatakan koleksi Museum Alquran Sumut ikut dipamerkan oleh Museum Nasional di Jakarta dalam pameran Peradaban Islam dimana berbagai Mushaf dipamerkan. “Kami sekarang sedang Persiapan pameran di Museum Nasional. Kita berharap langkah ini menjadi jalan bagi kita agar Kementerian Kebudayaan RI dapat ikut melakukan konservasi untuk koleksi-koleksi kita. Pak Fadli Zon saat menjadi Wakil Ketua DPR RI pernah berkunjung ke Museum Quran Sumut. Dia tahu koleksi kita,” katanya.

Di Museum Nasional Jakarta akan dipamerkan sejumlah peninggalan otentik Alquran dari sejumlah provinsi, salah satunya dari Sumut. Pameran tersebut berlangsung selama tiga bulan. “Ada lima mushaf koleksi Museum Alquran Sumut yang turut serta ikut pameran. Nanti saya berencana berkomunikasi ke Museum Nasional untuk mengikutsertakan Mushaf Alquran Sumut juga ikut dipajang, sama seperti Mushaf Istiqlal era Presiden Soeharto dan Mushaf Alquran Pusaka Indonesia masanya Presiden Soekarno,” ucapnya.

Pelukis Mushaf Juz Pertama, Ustadz Abdurrahman mengatakan ada 15 koleksi mushaf tua yang telah berusia 100 tahun. Koleksi ini, katanya, cukup mewakili setiap daerah yang ada di Sumut. “Mushaf Alquran Sumut yang akan dibuat ini ditulis di atas kertas muqohad, kertas dari serat kayu yang dilapisi putih telur agar kilat. Ini bertujuan agar terjaga keawetannya selama ratusan tahun lamanya,” katanya.

Launching Mushaf Alquran Sumut ditandai dengan pembubuhan titik di huruf “Ba” pada bacaan arab Bismillahirrahmanirrahim dan titik pada huruf “Dho” untuk untuk surat Al-Fatihah, yang dilakukan oleh Ketua Pembina Museum Alquran Sumut Sabrina dengan tulisan tangannya. (SC02)

Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *