Ming. Mei 5th, 2024

Mentawai Diguncang Gempa M6.1, BMKG Sempat Keluarkan Peringatan Dini Tsunami

By Redaksi Apr25,2023
Sumber: BMKG

Sumutcyber.com, Mentawai – Kabupaten Mentawai Sumatera Barat diguncang gempa bumi tektonik dengan magnitudo M6,9, Selasa (25/4/2023) pukul 03.00.57. Gempa tersebut berpotensi tsunami, namun peringatan dini tsunami dinyatakan telah berakhir oleh Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG).

Hasil analisis BMKG menunjukkan gempabumi terletak pada koordinat 0,94° LS ; 98,38° BT, atau tepatnya berlokasi di laut pada jarak 177 Km baratlaut Kepulauan Mentawai Sumatera Barat pada kedalaman 23 km.

“Dengan memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenternya, gempabumi yang terjadi merupakan jenis gempabumi dangkal akibat adanya aktivitas subduksi Lempeng Indo-Australia. Hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan bahwa gempabumi memiliki mekanisme pergerakan naik (thrust fault),” tulis Kepala Pusat Gempabumi dan Tsunami BMKG Dr. Daryono, S.Si., M.Si dalam keterangan tertulisnya, Selasa (25/4/2023).
 
Dampak Gempabumi

Gempa bumi ini, lanjutnya, berdampak dan dirasakan di daerah Siberut, Mentawai  dengan skala intensitas VI MMI atau getaran dirasakan oleh semua penduduk.

“Kebanyakan semua terkejut dan lari keluar, plester dinding jatuh dan cerobong asap pada pabrik rusak, kerusakan ringan, daerah Pasaman Barat, Padang Pariaman, Agam dan Padang  dengan skala intensitas V MMI  atau getaran dirasakan oleh hampir semua penduduk, orang banyak terbangun, gerabah pecah, barang-barang terpelanting, tiang-tiang dan barang besar tampak bergoyang, bandul lonceng dapat berhenti.

“Hasil pemodelan menunjukkan bahwa gempabumi ini  berpotensi tsunami. Daerah yang berpotensi terdampak tsunami dengan status Waspada di daerah Nias Selatan, Pulau Tanabala Sumatera Utara,” tulisnya lagi.

Berdasarkan hasil pengamatan tinggi muka laut, tercatat ketinggian tsunami di lokasi TG Tanah Bala pada pukul 03:17 WIB dengan ketinggian tsunami 11 cm. “Hingga pukul 04.35 WIB, hasil monitoring BMKG menunjukkan adanya 8 (delapan) aktivitas gempabumi susulan (aftershock) dengan magnitudo terbesar M4,6,” ungkapnya.
 
Rekomendasi

Dia mengimbau masyarakat tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya. “Hindari dari bangunan yang retak atau rusak diakibatkan oleh gempa. Periksa dan pastikan bangunan tempat tinggal anda cukup tahan gempa, ataupun  tidak ada kerusakan akibat getaran gempa yang membahayakan kestabilan bangunan sebelum anda kembali ke dalam rumah. BMKG akan terus melakukan monitoring muka air laut,” tutupnya. (SC03)

By Redaksi

Related Post

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *