Mengungkap Kisah Raja Cendekiawan Asal Sulawesi Selatan “Karaeng Pattingalloang” Dalam Drama Tari Musikal

Sumutcyber.com, Jakarta – Di akhir pekan ini, Galeri Indonesia Kaya kembali menyuguhkan pertunjukan yang kental dengan ragam kebudayaan Nusantara ke hadapan penikmat seni  melalui Drama Tari Musikal “Karaeng Pattingalloang” yang  menghadirkan Illenk Gentille Andilolo, Komunitas Seni ROJITA dan Taufan Purbo.

Senada dengan namanya, drama tari musikal ini akan yang akan menceritakan tentang Karaeng Pattingalloang (1600-1654) dari Makassar, Sulawesi Selatan yang merupakan seorang tokoh yang paling dikenal oleh orang-orang Eropa dari kota-kota pelabuhan di Jalur Rempah Nusantara.

Sosok Karaeng Pattingalloang merupakan seorang cendekiawan yang terkenal akan kecintaannya akan ilmu pengetahuan alam dan teknologi dan tak hanya dihormati sebagai raja, tetapi juga secara internasional. Dia adalah putra Raja Tallo VII Karaeng Matowaya (1573-1636) dengan Iwara, putri sulung Raja Gowa XII Tunijallo (1565-1590).

“Kolaborasi bersama Komunitas Seni ROJITA, seniman penari kabupaten Barru Sulawesi Selatan dan Taufan Purbo di Auditorium Galeri Indonesia Kaya pada sore hari ini merupakan salah satu upaya yang kami lakukan untuk mengenalkan dan melestarikan kebudayaan Sulawesi Selatan seperti lagu, tarian serta kisah rakyat ke hadapan para penikmat seni. Semoga penampilan kami dapat menginspirasi dan menghibur,” ujar Illenk Gentille Andilolo selaku penari, koreografer dan juga sutradara dalam pertunjukan ini.

Pertunjukan yang berdurasi kurang lebih 60 menit ini, dibuka dengan tarian Pakkarena bura’ne yang menjadi simbol dari penjaga kerajaan dan maritim dari kerajaan Sulawesi Selatan ketika hendak berlayar. Setelah menyaksikan tarian pembuka, penikmat seni disuguhkan dengan suara merdu dari Taufan Purbo serta visual dari video yang menampilkan babak-babak ketika tokoh Karaeng berjelajah dari Makassar hingga ke Benua Biru yang juga dikenal sebagai Benua Eropa. Kemudian penikmat seni disuguhkan kembali dengan dua tarian bertajuk Benua Biru dan Pakarena. Di penghujung acara, penikmat seni diajak untuk ikut bernyanyi bersama dengan menyanyikan lagu daerah dari Makassar bertajuk Angin Mamiri.

Renitasari Adrian, Program Director Galeri Indonesia Kaya mengungkapkan, “Drama Tari Musikal “Karaeng Pattingalloang” yang dihadirkan di Auditorium Galeri Indonesia Kaya menjadi sebuah pertunjukan spesial karena pertunjukan ini juga menjadi preview episode terbaru dari program #MusikalDiRumahAja yang senantiasa menghadirkan kisah rakyat dari berbagai wilayah di Indonesia.

Bacaan Lainnya

Kali ini, #MusikalDiRumahAja yang senantiasa mendapat apresiasi tinggi dari para penikmat seni dengan jumlah penayangan yang mencapai lebih dari 4,500,000 views, akan menghadirkan episode terbaru yang mengangkat kisah Karaeng Pattingalloang. #MusikalDiRumahAja: Karaeng Pattingalloang dapat disaksikan oleh para penikmat seni mulai Minggu (15/10/2023) pukul 19.00 WIB di kanal YouTube IndonesiaKaya. Semoga suguhan ini dapat menambah wawasan para penikmat seni.”

Sejak awal diluncurkan pada 2020, www.indonesiakaya.com kerap berkolaborasi dengan BOOW Live dalam menghadirkan #MusikalDiRumahAja. Bayu Pontiagust selaku Executive Producer BOOW Live menambahkan, “Menghadirkan kisah rakyat di atas panggung pertunjukan maupun YouTube menjadi wadah kami untuk melestarikannya kepada penikmat seni, khususnya generasi muda. Semoga selain menghibur, pertunjukan yang juga menjadi pre-launching dari episode terbaru #MusikalDiRumahAja ini juga dapat menambah pengetahuan  para penikmat seni tentang kebudayaan Indonesia.” (SC03/rel)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *