Oleh Mursal AI
BEBERAPA hari lalu, kabar dan foto Mayjen Simanungkalit berbaring lemah di RSU Sembiring Delitua beredar di sejumlah grup WhatsApp wartawan.
Tanpa pikir lama, sesama rekan jurnalis pun patungan membantu meringankan beban Mayjen Simanungkalit, sembari berdoa agar kesembuhan menyertainya.
Namun, takdir berkata lain. Selasa (2/4/2024) dini hari, kabar duka pun kembali merambat cepat di grup WhatsApp jurnalis, sehingga menyisakan kesedihan mendalam bagi banyak teman-teman wartawan.
Dalam suasana duka itu, saya teringat akan sosok Mayjen yang penuh semangat dan humoris tersebut. Mayjen Simanungkalit tidak hanya dikenal sebagai wartawan senior yang memiliki pengalaman di dunia jurnalistik, tetapi beliau juga pernah menjabat sebagai Komisioner Komisi Informasi (KI) Provinsi Sumatera Utara.
Usai tak lagi mendapatkan jabatan tersebut, Mayjen Simanungkalit terus mengabdikan dirinya dalam pemberdayaan masyarakat sebagai Tenaga Ahli Pemberdayaan Masyarakat (TAPM) di Kemendes PDTT. Dedikasi beliau dalam memberikan pelatihan kepada perangkat desa menunjukkan komitmennya dalam memajukan kualitas hidup masyarakat.
Tak banyak saya ketahui sepak terjang Mayjen Simanungkalit di lapangan saat aktif sebagai wartawan Medan Pos. Karena usia kami terpaut cukup jauh dan jarang bertemu. Apalagi, di usia senjanya, beliau lebih banyak menghabiskan waktu di desa Kab. Langkat dan beberapa kabupaten lainnya guna memberikan pelatihan kepada perangkat desa.
Begitupun, sesekali beliau datang ke press room DPRD Sumut untuk bertemu dengan rekan-rekannya sesama jurnalis. Kehadirannya di press room DPRD Sumut selalu menambah semangat dan keceriaan. Beliau membawa senyum, tawa, dan kelakarnya yang menghibur. Salah satunya soal dirinya disangka perwira tinggi TNI.
Kehadirannya di press room DPRD Sumut juga tidak hanya untuk sekedar silaturahmi dan bertemu dengan rekan-rekan sesama jurnalis, di sela-sela kesibukannya dia menyempatkan diri berbagi pengetahuan dan memberikan motivasi kepada kami yang lebih muda.
Satu hal yang patut kita apresiasi adalah semangatnya dalam mendorong kami terhadap penggunaan teknologi dan platform media seperti YouTube untuk meningkatkan keterampilan dan pendapatan wartawan.
Sebab, dengan pengalamannya, beliau berhasil mengelola akun YouTube-nya yang dia beri nama KanalMedan, tidak hanya menghibur tetapi juga memberikan manfaat finansial. Salah satu konten yang menarik pengguna internet adalah kontennya tentang ‘Begini Sekarang Rumah Dukun AS’.
Alhasil kami yang ada di press room tersebut diajari menjadi konten kreator, cara membuat, mengedit video agar lebih menarik sebelum diupload serta cara memonetisasi YouTube.
Di usianya yang tak lagi muda hingga ajal menjemput, Mayjen terus berkarya sehingga menghasikan 228 video dengan subscriber 8,48 ribu di akun YouTube-nya.
Terima kasih Pak Mayjen, meski kita jarang bertemu, tapi kehadiran bapak sesekali di press room DPRD Sumut menambah keceriaan, wawasan dan memotivasi kami untuk lebih semangat menjalani tugas-tugas kami sebagai jurnalis.
Penulis adalah Wartawan Sumutcyber.com