Sumutcyber.com, Medan – Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Kota Medan saat hingga tanggal 8 November 2021 mendatang masih berada di level 2. Belum ada penurunan level karena cakupan vaksinasi dan testing, tracing dan treatment (3T) masih belum memenuhi syarat menuju level 1.
Untuk itu kota Medan kini mengejar cakupan dengan terus menggelar vaksinasi dan memaksimalkan 3T.
Seperti di Kecamatan Medan Johor kemarin, ada tiga titik lokasi vaksinasi dengan layanan vaksinasi pertama dan juga kedua.
“Ada tiga titik kita lakukan, puskesmas Kedai Durian masih melayani vaksinasi 1 dan dua, di kantor kecamatan juga melayani 1 dan 2 dan di Taman Pramuka Cadika juga melayani vaksinasi ke 2 yang bekerjasama dengan PT XL Axiata,” kata Camat Medan Johor, Zulfakhri Ahmadi kepada wartawan, Rabu (20/10/2021).
Dijelaskannya, cakupan vaksinasi sangat luar biasa setelah bekerjasama dengan beberapa stakeholder seperti PT XL Axiata dan Kamar Dagang dan Industri Indonesia (Kadin).
“Bekerjasama dengan Kadin kita melayani vaksinasi 1200 orang , vaksin jempol 1800, XL Axiata 1200 orang. Disamping kita melayani 150 setiap hari. Dan saat ini persentase Vaksinasi pertama di Medan Johor sudah hampir 47 persen,” tegas mantan sekretaris Dinas Pertamanan dan Kebersihan kota Medan ini.
“Medan masih level 2 , untuk penurunan level 1 itu cakupannya vaksinasi Lansia dan anak 12 sampai 17 tahun. Kemudian ditingkatkan pelaksanaan 3T, jadi aturan yang kita terapkan masih sama sampai 8 November 2021 mendatang. Kita akan mengejar ini dengan memprioritaskan vaksinasi lansia dan 3T itu setiap ada kasus kita akan langsung tracing dan testing, itu juga kita laporkan setiap hari, 4 kali dalam 1 hari,” tambahnya lagi.
Menanggapi hasil rapat Wali Kota Medan Bobby Nasution diwakili Sekda Wiriya Alrahman pada Kamis (14/10) bahwa para camat diminta bertanggung-jawab untuk membawa warganya yang terkonfirmasi positif Covid-19 ke isolasi terpadu milik Pemko Medan, baik di Hotel Novotel Soechi maupun Gedung Pusat Pengembangan dan Pemberdayaan Pendidik dan Tenaga Kependidikan (P4TK), Zulfakhri Ahmadi menyatakan, pihaknya terus berupaya jika ada warga diwilayahnya terkonfirmasi positif Covid-19 dan memenuhi syarat ke isoter maka pihaknya akan membawanya. Namun sebutnya saat ini kebetulan kasus diwilayahnya tinggal sedikit bahkan perharinya pernah cuma 1 dan tidak ada sama sekali.
“Jadi setelah kita cek kelapangan beberapa minggu lalu ada satu keluarga 3 kasus ternyata satu rumah dan dicek ternyata layak untuk isoman karena tidak ada yang lain di rumah tersebut selain mereka. Otomatis layak isoman dengan menjaga tidak keluar keluar dan prokes ketat dengan pantauan kelurahan dan kepala lingkungan,” imbuhnya. (SC03)