Haji dan Umrah di Masa Pandemi, Kemenag: Perlu Yakinkan Saudi Jemaah Indonesia Clear, Secure

Ditjen PHU Kemenag Luncurkan Buku Panduan Ibadah Haji dan Umrah di Masa Pandemi, Selasa (19/10/2021). )Sumber: Kemenag.go.id)

Sumutcyber.com, Jakarta – Direktorat Jenderal Penyelenggaraan Haji dan Umrah (Ditjen PHU) Kementerian Agama (Kemenag) menyinggung pelonggaran social distancing (jarak sosial) yang dilakukan Arab Saudi. Menurutnya, hal itu dikarenakan sebagian besar penduduknya sudah divaksinasi.

“Saudi bisa setenang itu karena sebagian besar penduduknya sudah divaksin. Mudah-mudahan ini menjadi angin segar bagi kita. Kita perlu meyakinkan ke pemerintah Saudi bahwa jemaah kita clear, secure,” kata Dirjen PHU Hilman Latief, saat peluncuran buku Tuntunan Manasik Haji dan Umrah pada Masa Pandemi di Yogyakarta, dilansir dari laman Kemenag.go.id, Selasa (19/10/2021).

Bacaan Lainnya

Terkait peluncuran buku Tuntunan Manasik Haji dan Umrah pada Masa Pandemi, dia menyebutkan, kehadiran buku  ini merupakan respon Kemenag menjawab kebutuhan umat di masa pandemi.

“Apresiasi saya berikan kepada Dirbina dan tim yang telah menyusun buku ini, semoga dapat menjadi rujukan masyarakat luas,” ungkap Hilman, didampingi Direktur Bina Haji (Dirbina Haji) Khoirizi H. Dasir, dan Kasubdit Bimbingan Jemaah Arsyad Hidayat.

Selanjutnya, Hilman berharap buku dapat diperbanyak dan sejak dini bisa diberikan kepada jemaah haji. “Sebab saat ini perlu edukasi manasik di masa pandemi sebagai antisipasi. Kita tingkatkan profesionalisme layani jemaah,” ajaknya.

Sebelumnya, Kasubdit Bimbingan Jemaah Arsyad Hidayat menyebutkan peluncuran buku panduan ini merupakan bagian dari kegiatan sosialisasi penyelenggaraan haji dan umrah di masa pandemi. Kegiatan yang berlangsung hingga Kamis (21/10/2021) ini diikuti 70 peserta yang terdiri dari pejabat dan pelaksana Ditjen PHU, Kasi pada Bidang PHU Kanwil Kemenag DIY dan Jateng, serta pimpinan KBIHU Jateng dan DIY.

“Tujuan kegiatan ini untuk menyosialisasikan penyelenggaraan haji dan umrah di masa pandemi. Selain itu juga meningkatkan pengetahuan dan menyamakan persepsi manasik haji dan umrah,” tambah Arsyad. (SC03)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *