Peringati Hari Bela Negara, Pemprov Sumut Gelar Senam Bersama ASN Garin Nugroho Suguhkan Cine-Concert Samsara di Jakarta UMSU Borong 6 Penghargaan di Ajang Anugerah Diktisaintek 2024 USU Award 2024 Sukses Digelar, Rektor Prof Muryanto Amin: Bentuk Apresiasi Universitas Atas Prestasi yang Diraih UNIMED Raih 2 Penghargaan Anugerah Diktisaintek 2024 Pesan Natal RS Adam Malik: Tetap Kedepankan 3S Di Era Digital

Headline

Hampir Semua Negara Butuh Komoditas Indonesia, Presiden: Daerah Jangan Hambat Ekspor

badge-check


					Presiden Joko Widodo memberikan sambutan saat membuka Apkasi Otonomi Expo 2021, di Istana Kepresidenan Bogor, Jabar, Rabu (20/10/2021). (Sumber: Tangkapan Layar YouTube Sekretariat Presiden) Perbesar

Presiden Joko Widodo memberikan sambutan saat membuka Apkasi Otonomi Expo 2021, di Istana Kepresidenan Bogor, Jabar, Rabu (20/10/2021). (Sumber: Tangkapan Layar YouTube Sekretariat Presiden)

Sumutcyber.com, Jakarta – Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) membuka kegiatan Asosiasi Pemerintah Kabupaten Seluruh Indonesia (Apkasi) Otonomi Expo Tahun 2021, di Istana Kepresidenan Bogor, Jawa Barat, Rabu (20/10/2021) pagi.

Mengawali sambutannya, Presiden menyampaikan apresiasi atas inisiatif Apkasi untuk segera menggerakkan perekonomian daerah melalui penyelenggaraan Apkasi Otonomi Expo 2021 ini.

“Saya menyambut baik diselenggarakannya Otonomi Expo 2021 yang diselenggarakan oleh Apkasi ini. Ini merupakan ajang untuk saling tahu, saling bekerja sama, memperkuat kerja sama perdagangan antardaerah, dan sekaligus juga memperkuat ekspor kita ke negara-negara lain, termasuk perluasan pasar-pasar ekspor baru,” ujar Presiden, dilansir dari laman Setkab.go.id.

Pada kesempatan itu, Presiden meminta jajaran Apkasi untuk memanfaatkan potensi pasar ekspor yang dinilainya masih terbuka lebar seiring dengan mulai pulihnya perekonomian di negara mitra dagang Indonesia. Tiongkok mencatatkan pertumbuhan ekonomi sebesar 7,9 persen, Amerika Serikat 12,2 persen, Jepang 7,6 persen, dan India bahkan tumbuh 20,1 persen.

“Peluang ini yang harus kita manfaatkan untuk mendorong komoditas kita, produk-produk kita masuk ke negara-negara yang tadi saya sebut,” imbuhnya.

Jangan Hambat

Pertumbuhan ekspor Indonesia terlihat dari nilai ekspor nasional yang mencapai 142 miliar Dolar AS pada periode Januari-Agustus 2021. “Artinya ekspor kita tumbuh sangat bagus sekali, 37,7 persen year on year. Hampir semua negara sekarang ini membutuhkan komoditas-komoditas kita sehingga jangan sampai ada daerah yang justru menghambat, membuat ruwet perizinan, tidak mendorong agar ekspor kita bisa berkembang dengan baik,” ujar Kepala Negara.

Kepala Negara juga menekankan agar jajaran pemerintah di daerah mendorong terciptanya iklim usaha yang dapat mendukung peningkatan ekspor produk Indonesia.

“Kita harus terus meningkatkan volume ekspor kita, memberikan fasilitas/memfasilitasi para pelaku usaha untuk agresif memanfaatkan peluang-peluang ekspor yang ada. Mulai didorong, produk apapun didorong untuk berani berkompetisi memanfaatkan peluang ekspor yang ada, sehingga membuat produk kita dikenal dan kompetitif di pasar global,” tegasnya.

Melalui Apkasi Otonomi Expo 2021 ini, Presiden pun berharap agar masing-masing daerah bukan hanya menunjukkan produk dan objek-objek wisatanya, tapi juga menunjukkan bahwa iklim investasi, kepastian hukum, serta kemudahan perizinan yang didukung oleh online single submission (OSS) sudah berjalan dengan baik.

“Kepastian ini yang sebetulnya diperlukan oleh dunia usaha. Dengan cara ini, diselenggarakannya expo ini juga kita harapkan bisa meningkatkan investasi di daerah dan mempercepat membuka lapangan-lapangan kerja baru bagi masyarakat kita dan menggerakkan ekonomi daerah,” tandasnya.

Sementara itu, Ketua Umum Apkasi Sutan Riska Tuanku Kerajaan dalam laporannya menyampaikan bahwa Apkasi Otonomi Expo Tahun 2021 menampilkan memperkenalkan produk-produk potensial dari berbagai kabupaten di Indonesia.

“Apkasi Otonomi Expo menawarkan peluang investasi terkait berbentuk produk-produk daerah yang berpotensi untuk dikembangkan dan diperdagangkan. Yaitu, berupa pengolahan pakan ternak, produksi ikan tangkap dan budidaya perikanan, pembangkit listrik tenaga mikrohidro, peluang investasi pengembangan objek wisata agrowisata dan pembangunan hotel dan resort, serta industri hilir kelapa sawit dan karet,” papar Riska.

Produk-produk daerah tersebut, ujar Bupati Dharmasraya ini, akan diperdagangkan lebih luas melalui pemanfaatan teknologi informasi berupa aplikasi startup yang memudahkan proses pemasaran produk dagang tersebut secara daring. Melalui teknologi informasi tersebut, imbuhnya, diharapkan dapat meningkatkan penjualan seraya menekan risiko penularan COVID-19.

“Expo ini diharapkan menjadi cikal bakal tabiat perdagangan baru pada masa pandemi dan masa depan nantinya. Itu sebabnya antusias peserta diharapkan menciptakan gairah baru pasar ekonomi daerah dan nasional meski pandemi masih melanda,” pungkas Riska.

Gelaran Apkasi Otonomi Expo 2021 dilaksanakan pada tanggal 20 hingga 22 Oktober 2021 mendatang, bertempat di Hall A Jakarta Convention Center (JCC) Senayan, Jakarta. Kegiatan yang disuguhkan antara lain pameran dan forum bisnis yang mempertemukan pemerintah daerah dengan para pelaku usaha atau calon investor.

Turut mendampingi Presiden dalam acara ini yaitu Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian, Sekretaris Kabinet Pramono Anung, dan Bupati Dharmasraya Sutan Riska Tuanku Kerajaan selaku Ketua Umum Apkasi. (SC03)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Baca Lainnya

Polri Bongkar Pabrik Narkoba di Bogor dan Bandung, Diduga akan Diedarkan pada Malam Tahun Baru

13 Desember 2024 - 17:45

UMP Sumut 2025 Naik 6,5 Persen Jadi Rp2.992.559

13 Desember 2024 - 06:08

LPS Siapkan Pembayaran Simpanan Nasabah BPR Pakan Rabaa Solok

12 Desember 2024 - 14:54

Polri Kini Punya Satgassus Pencegahan Korupsi dan Kortas Tipidkor, Ini Perbedaanya

10 Desember 2024 - 23:54

Bocah Korban Meninggal Penikaman Tetangga Jadi 2 Orang, 1 Sudah Sadar Usai Jalani Operasi

10 Desember 2024 - 09:22

Trending di Headline