Sumutcyber.com, Toba – Mendengar adanya kritikan soal penanganan kebersihan yang belum optimal bahkan sampah berserak, yang disampaikan oleh Deputi Bidang Koordinasi Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Kemenkomarvest RI Odo RM.Manihutu, mendapat reaksi protes dari sejumlah petugas kebersihan Kabupaten Toba.
Kritikan Odo disampaikannya saat sesi Press Conference pada gelaran F1 Powerboat, Sabtu 2 Maret 2024 lalu.
“Jika dimata orang pekerjaan ini hina dan kotor, namun bagi kami pekerjaan ini sangat kami syukuri demi sesuap nasi dan membiayai anak-anak kami, kendatipun kami dihadapkan dengan aroma bau busuk setiap harinya,” cetus Tiurmaida saat dikonfirmasi di Balige, Senin (4/4/2024).
Wanita paruh baya ini sudah puluhan tahun menggeluti petugas kebersihan Kabupaten Toba.
Kami pasrah dengan upah yang kami terima, namun kami juga manusia yang sepantasnya tidak mendapat perlakuan yang seperti ini atas hasil kerjaan kami. Setiap hari kami bekerja siang bahkan malam. Apalagi dimasa persiapan event Powerboat ini, kami mulai bekerja subuh bahkan hingga tengah malam,” ucap Tiurmaida sembari meneteskan air mata.
“Kami pastikan sampah di pusat kota Balige dan di venue Powerboat tidak ada yang berserak,” imbuhnya.
Hal senada disampaikan petugas kebersihan lainnya, Jonsinto Sitio. Dirinya mengaku sedih dengan pernyataan yang disampaikan oleh Odo RM Manuhutu, pernyataan itu seolah meniadakan kinerja mereka selama ini.
Selain merasa sedih, dirinya juga menyebut bahwa pekerjaan yang mereka jalankan dilakukan dengan setulus hati.
Menyikapi hal ini, Bupati Toba Poltak Sitorus justru menyampaikan terima kasih. Meski demikian, dirinya tidak juga menyalahkan para petugas kebersihan dan justru menyemangati mereka.
“Iya kita tidak anti kritik, kita terima kasih telah dikritik, tapi kritiknya juga harus disertai fakta. Katanya sampah dimana-mana, ya dimana? Harus ada faktanya juga,” katanya.
“Saya sangat apresiasi kinerja para petugas kebersihan. Bahkan saat event, mereka terus berkeliling di tengah kerumunan penonton membersihkan sampah, mereka bahkan tidak sempat menonton,” lanjutnya.
Terkait pengendalian kebersihan, sejak dua tahun lalu Pemkab Toba bersama OPD, Pemerintah Kecamatan Se-Toba sudah mengagendakan giat Kamis bersih setiap bulannya dengan bergotong royong diwilayah tugasnya masing-masing.
“Secara khusus di Kecamatan Balige, pusat kota hingga venue Powerboat menjadi prioritas wilayah sasaran gotong royong bersih-bersih tersebut. Ini fakta, bisa di cek dan kta punya data tentang pengendalian kebersihan ini,” tambahnya.
Selain agenda ini, dalam kurun satu bulan menjelang Powerboat, giat gotong royong terus ditingkatkan.
“Bahkan 2 pekan menjelang hari H event, kita tiap hari memonitor kebersihan, melihat dan beraksi dimana ada sampah dimana ada yang kotor. Ini semua selalu kita monitoring dan lakukan. Jadi sekali lagi saya ucapkan terimaksih kepada semua OPD, Camat, Kelurahan dan Desa Se-Toba atas kolaborasi selama ini dalam mengendalikan kebersihan. Pemkab Toba juga mengucapkan terimakasih kepada TNI/Polri dan Instansi Vertikal lainnya, yang juga turut memberikan atensi dalam giat gotong royong,” tambahnya.
Poltak Sitorus bahkan mengungkap isi pembicaraannya dengan Pendiri F1H2O, Nicolo Di San Germano, yang mengatakan bahwa mereka tidak melihat sampah, dan sangat berharap event ini tahun depan akan kembali lagi ke Toba.
“Saya tanya ke mereka, mereka bilang tidak ada lihat sampah. Bahkan mereka sangat berharap tahun depan akan kembali lagi ke sini,” katanya mengakhiri.
Bupati Poltak Sitorus juga menyampaikan terimakasih kepada seluruh stakeholder, panitia pusat hingga daerah, Forkopimda Provsu dan Toba, tokoh masyarakat, adat, LSM dan Pers, serta semua elemen masyarakat Toba atas atensi dan dukungannya event ini berlangsung sukses. “Terimakasih banyak buat semuanya, horas,” ucapnya. (SC-JT)