Sumutcyber.com, Medan – Wali Kota Medan Muhammad Bobby Afif Nasution menerima kedatangan pihak Balai Prasarana Permukiman Wilayah (PPW) Sumut di Ruang Rapat I kantor wali kota, Sabtu (1/5/2021).
Kunjungan rombongan yang dipimpin Kepala Balai PPW Sumut Syafriel Tansier ini, merupakan tindaklanjut pertemuan Wali Kota dengan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) RI beberapa waktu lalu terkait percepatan pembenahan kawasan heritage Kesawan.
Dalam pertemuan yang turut dihadiri Wakil Wali Kota H. Aulia Rachman, dan segenap pimpinan OPD di lingkungan Pemko Medan itu terungkap, pembenahan kawasan heritage Kesawan secara fisik akan dimulai Desember 2021.
Sebelum dimulai penataan, terlebih dahulu akan dilakukan perencanaan mulai bulan Mei-Agustus, kemudian tender selama 3 bulan dimulai dari Agustus hingga November. Diharapkan, langkah ini dapat segera menjadikan Kesawan sebagai kawasan cagar budaya yang lebih tertata sekaligus upaya menjaga kelestarian bangunan dan sejarah yang terkandung di dalamnya.
Anggaran pembenahan kawasan heritage Kesawan ini dilakukan secara multi years. Pekerjaan akan difokuskan pada penataan pedestrian, jalan, arcade, alih fungsi drainase dan duckting (merapikan kabel listrik).
Untuk merealisasikan itu, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat melalui Dirjen Cipta Karya juga telah menugaskan Balai PPW Sumut dan membentuk Tim Rencana Penataan Infrastruktur Perkotaan (RPIP) Medan. Tim ini telah melakukan survei ke kawasan Kesawan lapangan sejak tanggal 29 April-1 Mei 2021.
Kepala Balai PPW Sumut Syafriel Tansier mengatakan, survei yang dilakukan adalah untuk mendata, menginventarisasi masalah, memberikan saran dan alternatif solusi serta menyampaikan Detail Engineering Desain (DED) yang akan menjadi dasar untuk melakukan tender pengerjaan, termasuk menyerahkan peta data drainase Kota Medan yang telah ada sejak zaman kolonial Belanda kepada Wali Kota.
Pada pertemuan itu Wali Kota pun menginstruksikan seluruh OPD terkait untuk aktif membantu Tim RPIP, terutama dalam memenuhi informasi dan data yang dibutuhkan. Tujuannya, agar seluruh pekerjaan yang dilakukan memberikan hasil optimal.
“OPD harus proaktif memberi apa kebutuhan Tim ini. Beri data yang dibutuhkan, diminta atau tidak diminta. Sampaikan apa yang perlu dilakukan untuk keberhasilan program ini,” tegas Wali Kota.
Saat itu, Wali Kota juga mengingatkan agar proses pembentukan Badan yang mengelola kawasan heritage Kesawan dipercepat. Paling lama, pekan depan badan ini harus sudah terbentuk.
Wali Kota juga juga mengingatkan agar terus dilakukan sosialisasi kepada masyarakat pemilik bangunan. Sosialisasi ini, lanjut Wali Kota, harus rutin dilakukan sehingga masyarakat benar-benar memahami program pembenahan kawasan heritage Kesawan ini.
“Saya juga akan ikut bertemu dengan masyarakat untuk melakukan sosialisasi ini,” ungkap Wali Kota. (SC03)