Dairi – Massa dari Gerakan Solidaritas Dairi Tanpa Kekerasan menggelar aksi unjuk rasa di depan Kantor Bupati Dairi, Rabu (9/10/2024).
Mereka meminta perhatian Pemerintah Kabupaten Dairi untuk lebih serius dalam menangani kasus kekerasan seksual terhadap anak dan perempuan.
Aksi ini disambut oleh Penjabat Sekretaris Daerah (Pj Sekda) Dairi, Jhonny Hutasoit, yang menyatakan bahwa pemerintah daerah telah melakukan berbagai upaya pendampingan terhadap korban melalui Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Anak.
“Kami dari Pemerintah Kabupaten Dairi, melalui Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Anak, selalu mendampingi korban dan memberikan terapi psikologi bagi mereka,” ungkap Jhonny.
Ia menambahkan bahwa pihaknya juga berencana untuk menggelar penyuluhan di sekolah-sekolah dan rumah ibadah guna memberikan edukasi terkait masalah ini.
“Kekerasan seksual adalah persoalan mental yang harus ditangani bersama. Pemerintah tidak dapat berdiri kuat tanpa dukungan masyarakat. Oleh karena itu, kegiatan bersama seperti ini akan terus kita lanjutkan ke depan,” jelasnya.
Dalam aksi tersebut, massa menyerahkan bunga mawar hitam sebagai simbol duka atas maraknya kasus kekerasan seksual di Kabupaten Dairi. Mereka juga menempelkan stiker bertuliskan “Stop Kekerasan Seksual” di depan Kantor Bupati Dairi sebagai bentuk komitmen melawan kekerasan seksual, sebelum melanjutkan aksi mereka menuju Polres Dairi. (SC-Romi)