Sumutcyber.com, Medan – Syarat bagi pelaku perjalanan diperlonggar, berdampak pada antusias masyarakat mengikuti vaksinasi booster Covid-19. Hasilnya, capaian vaksinasi dosis ketiga tersebut masih rendah, termasuk di Provinsi Sumatera Utara (Sumut).
Sekretaris Dinas Kesehatan Sumut Teguh Supriyadi menyampaikan, hingga 30 Juni 2022 capaian vaksinasi booster di Sumut masih 24,77%. Padahal kata dia, untuk memberikan perlindungan terbaik, capaiannya harus sejajar dengan vaksinasi dosis satu dan dua, atau paling tidak 90%.
“Booster ini tujuannya untuk memperkuat imunitas, terutama dalam menyikapi munculnya strain (vatian) baru. Jadi seharusnya capaian booster harus sama dengan dosis sebelumnya,” ungkapnya, Jumat (1/7/2022).
Menurut Teguh, rendahnya capaian booster berkaitan erat dengan sasaran, karena petugas, stok vaksin dan pelayanan sudah siap. Untuk itu, pola pandang masyarakat terhadap kebutuhan vaksin perlu ditingkatkan.
“Selama ini dosis booster itu terkesan hanya digunakan sebagai syarat penerbangan (perjalanan). Padahal tujuannya adalah perlindungan bagi traveler atau yang berpergian. Jadi ketika sekarang booster tidak lagi dituntut sebagai syarat, ini nampaknya menjadi kendur,” jelasnya.
Oleh karena itu, Teguh berharap, dibutuhkan edukasi kembali ke masyarakat akan pentingnya vaksinasi booster. Selain itu, perlu dilakukan inovasi dalam pemberian vaksinasi booster, misalnya dibarengi dengan pemberian vaksin dalam Bulan Imunisasi Anak Nasional (BIAN).
“Ini penting, apalagi perkembangan varian Covid-19 tidak bisa kita duga,” pungkasnya. (SC03)